Dalam Bukunya, SBY Sebut Ada Sosok yang Kelewat Ambisius Jadi Presiden, Akhirnya Salah Jalan & Jatuh

Dalam buku itu, SBY mengungkapkan, pada suatu ketika ada seseorang yang ingin membuka rahasia kepada dirinya.

Editor: Doan Pardede
KOMPAS.com / GARRY ANDREW LOTULUNG
Ketua Umum Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono berbicara kepada wartawan di Wisma Proklamasi, Jakarta Pusat, Rabu (1/2/2017). 

TRIBUNKALTIM.CO - Sudah dua kali Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) maju dalam pemilu presiden atau pilpres.

Pertama kali, SBY maju pada Pilpres 2004.

Pada tahun 2004 tersebut SBY berhasil menang bersama pasangannya Jusuf Kalla sebagai wakil presiden.

 

Kolase SBY dan sahabat yang menyerang dirinya
Kolase SBY dan sahabat yang menyerang dirinya (Kompas.com/ Sriwijaya Post)

Di antaranya Megawati Soekarnoputri-Hasyim Muzadi, Hamzah Haz-Agum Gumelar, Amien Rais-Siswono Yudo Husodo, dan Wiranto-Solahudin Wahid.

Lalu, pada periode berikutnya, yaitu pada Pilpres 2009 SBY kembali menang.

Kali ini yang menjadi pasangannya sebagai wakil presiden adalah Boediono.

SBY saat itu berhasil mengalahkan pasangan Megawati Soekarnoputri-Prabowo Subianto, dan Jusuf Kalla-Wiranto.

Susilo Bambang Yudhoyono saat masih menjabat sebagai presiden Republik Indonesia.
Susilo Bambang Yudhoyono saat masih menjabat sebagai presiden Republik Indonesia. (TRIBUNNEWS/DANY PERMANA)

Baca juga :

Soroti Debat Cawapres, Dahlan Iskan Singgung soal Jusuf Kalla Kecewa pada SBY dan Jokowi

Disebut Bisa Jadi Ketua MK karena Peran SBY yang Jadi Presiden 2 Periode, Begini Balasan Mahfud MD

Jenguk Ani Yudhoyono, Cak Imin Kagumi Kecintaan dan Kesetiaan SBY pada Sang Istri

Andi Arief Mengundurkan Diri dari Partai Demokrat, Rachland: Segera Saya Sampaikan pada SBY

Selama menjabat sebagai presiden dari tahun 2004 hingga 2014, SBY bertemu banyak tokoh penting.

Ada sejumlah tokoh yang tampaknya cukup berkesan bagi SBY.

Termasuk tokoh-tokoh yang dianggapnya cukup ambisius.

Terkait hal itu, SBY menuliskannya dalam bukunya yang berjudul "SBY Selalu Ada Pilihan" terbitan Kompas tahun 2014 lalu.

SBY bicara soal adanya kelompok yang selalu menakut-nakutinya
SBY bicara soal adanya kelompok yang selalu menakut-nakutinya (TRIBUNNNEWS.COM)

Dalam buku itu, SBY mengungkapkan, pada suatu ketika ada seseorang yang ingin membuka rahasia kepada dirinya.

Rahasia itu adalah adanya sosok atau tokoh yang disebutnya kelewat ambisius untuk menjadi seorang presiden.

Namun, belakangan sosok tersebut justru salah jalan, dan akhirnya jatuh.

"Ada seseorang yang ingin membuka rahasia kepada saya tentang seseorang yang katanya kelewat ambisius untuk menjadi presiden, tapi salah jalan dan akhirnya jatuh," tulis SBY.

 

Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) meminta kadernya mengawasi jalannya pemerintahan saat membuka acara penataran pimpinan dan kader utama Partai Demokrat di Hotel Novotel Bogor, Senin (28/3/2016).
Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) meminta kadernya mengawasi jalannya pemerintahan saat membuka acara penataran pimpinan dan kader utama Partai Demokrat di Hotel Novotel Bogor, Senin (28/3/2016). (TRIBUN BOGOR)

Meski demikian, SBY mengaku dirinya tidak berbicara langsung dengan tokoh tersebut.

"Saya tidak berbicara langsung dengan seseorang itu, karena takut kalau ada fitnah baru," ungkap SBY.

Belakangan, menurut SBY tokoh tersebut sedang bermasalah dengan hukum.

SBY pun menyampaikan ulang pesan dari orang yang ingin memberitahunya tentang adanya sosok yang ambisius tersebut.

Kolase SBY dan ilustrasi siluet orang yang tak dipilih jadi menteri
Kolase SBY dan ilustrasi siluet orang yang tak dipilih jadi menteri (TRIBUNNEWS/ TRIBUN PALEMBANG)

Baca juga :

SBY Buka Cerita soal Seseorang yang Ingin Menghantamnya, Padahal Terlihat Mendukung dan Bicara Manis

Mahfud MD Sebut UU ITE Diundangkan di Era Pemerintahan SBY: Kalau Sudah Tak Perlu, Bisa Dicabut

Jelaskan Soal UU ITE di Era Era SBY, Mahfud MD Diprotes Keras Andi Arief: Keliru Prof

AHY Ungkap Fakta; Pertama Kali Tahu Divonis Kanker Darah, Ani Yudhoyono Minta Maaf kepada SBY

"Sampaikan ke Pak SBY. Kasihan Pak SBY dikelabui oleh dia (disebut nama seseorang). Selama ini dia mengumpulkan harta dan uang banyak sekali. Dari mana-mana. Karena dengan uang dia bilang bisa jadi presiden," tulis SBY menirukan isi pesan tersebut.

Menurut SBY pesan tersebut menarik.

Namun, SBY tidak mengejar lebih lanjut, karena dirinya khawatir ikut-ikutan memfitnah.

"Keyakinan saya, jika yang bersangkutan memang buruk dan jahat, kebenaran akan datang," ungkap SBY.

Pengakuan SBY Bongkar Sosok Teman yang Menyerangnya Saat Tersangkut Hukum: Amunisi Saya Amat Banyak

Selama menjadi Presiden Republik Indonesia SBY mengaku dia dimusuhi sejumlah orang.

Itu seperti yang ditulisnya dalam buku "SBY Selalu Ada Pilihan" terbitan Kompas tahun 2014 lalu.

Dalam buku itu, SBY menuliskan tentang "semakin banyaknya musuhnya".

Cerita itu menurut SBY terjadi pada tahun 2013 lalu.

Saat itu, seorang temannya sedang tersangkut masalah hukum.

"Seorang teman yang sedang diperkarakan oleh lembaga penegak hukum tiba-tiba secara demonstratif melakukan perlawanannya terhadap saya," tulis SBY.

SBY melanjutkan, temannya tersebut berpikir SBY telah melakukan intervensi hukum terhadap kasus yang dialaminya.

"Sesuatu yang tidak mungkin dan juga tidak pernah saya lakukan. Bukan hanya itu saja, tetapi sikap saya itu berlaku sepanjang masa penugasan saya sebagai Presiden Indonesia," ungkap SBY.

SBY mengungkapkan, drama yang terjadi pada hari-hari tersebut memang luar biasa.

SBY mengaku saat itu dia ditantang dan dituding.

Meski demikian SBY memilih untuk diam.

"Tentu sangat mudah saya menjawabnya jika saya mau. Amunisi saya amat banyak. Tetapi, saya malu kalau harus begitu," ungkap SBY.

Suami Ani Yudhoyono itu menjelaskan, barangkali suatu saat nanti dia akan masuk ke wilayah tersebut.

"Demi tujuan yang baik. Demi terjaganya kehormatan dan harga diri saya," terang SBY.

Tidak hanya itu, SBY juga mendengar adanya sejumlah tokoh yang menjenguk sahabatnya tersebut.

Terkait hal itu, SBY kemudian meresponnya.

"Mereka semua adalah sahabat saya. Paling tidak saya kenal. Bagi saya tidak aneh jika mereka secara demonstratif datang ke tempat itu. Hampir semua memiliki riwayat ketidaksukaan atau ketidaknyamanan terhadap saya.

Banyak yang ingin menjadi sesuatu, atau ingin dibantu atas sesuatu, tetapi hal itu tidak tepat saya berikan. Jadi ceritanya masih sama - jangan ada dusta di antara kita," tandas SBY.

Artikel ini telah tayang di Tribunjatim.com dengan judul SBY Bongkar Sosok yang Ingin Jadi Presiden di Bukunya, Kelewat Ambisius hingga Salah Jalan & Jatuh

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved