Pelayan Toko Pinjam Rp 41 Juta ke 7 Rentenir, Demi Modali Pacar Beli Motor
Remaja di Malaysia terjerat utang di tujuh rentenir. Totalnya Rp 41 juta hanya demi membiayai kekasih memiliki motor
TRIBUNKALTIM.CO - Demi cinta, seorang remaja di Malaysia berani melakukan berbagai hal untuk menyenangkan sang kekasih.
Termasuk di antaranya melakukan pengorbanan di luar kemampuannya.
Bagaimana tidak, remaja berusia 17 tahun ini meminjam uang Rp 41 juta dari tujuh rentenir untuk membiayai kekasihnya yang ingin memiliki sepeda motor.
Berdasarkan catatan asosiasi konsumen, Malaysian Muslim Consumer Association (PPIM), remaja ini merupakan yang termuda yang terjerat utang dengan rentenir.
Sebagaimana dilansir Harian Metro, Selasa (26/3/2019), utang dari tujuh rentenir ini digunakannya untuk membayar uang muka serta angusan sepeda motor kekasihnya.
Uang itu juga digunakan untuk membiayai kebutuhan sehari-hari sang kekasih
Pinjaman dimulai sejak lima bulan lalu, setelah sekitar satu tahun keduanya menjalin hubungan asmara.
Jeratan rentenir tentu berada di luar kemampuannya lantaran ia sendiri hanya bekerja sebagai pelayan toko serba ada yang tak cukup untuk menutupi angsuran yang harus dibayarkan tiap bulannya.
"Dia minta uang karena ingin membeli motor. Tanpa pikir lagi saya kemudian membuat pinjaman untuk membantu membayar angsuran bulanan," ungkapnya.
Kronologi Kasus Kekasih Bunuh Pacar karena Tak Bayar Hutang, Dipukul, Rudapaksa hingga Dibakar
Saat membuat laporan kepada petugas Banteras Ceti Haram (PPIM) remaja yang tak disebutkan identitasnya ini mengakui bahwa semua itu ia lakukan karena sayang. Mereka juga memiliki rencana untuk melanjutkan hubungan mereka ke jenjang pernikahan.
"Gaji saya sebagai pembantu di kedai tidak seberapa," katanya kepada petugas PPIM, Azman Kang.
Dalam kurun waktu beberapa bulan, dia membuat tambahan pinjaman ke rentenir lainnya. Terus-menerus hingga total 7 rentenir dengan jumlah pinjaman seluruhnya sebesar Rp 41 juta.
Nekat Jual Motor Pacar untuk Bayar Utang
"Keluarga menyarankan agar saya melapor ke PPIM, supaya ada kesepakatan dengan pacar saya. Tapi dia malah tidak merespon sama sekali," tambahnya.
