Pemilu 2019

Lembur hingga Pukul 02.00, Ketua KPPS di Balikpapan tak Kaget Kerja dari Pagi Ketemu Pagi Lagi

Suparman (67) Ketua KPPS mengaku tak kaget lembur sampai pagi. KPPS harus bekerja menyelesaikan rekapitulasi suara.

tribunkaltim.co/muhammad fachri ramadhani
Suasana di TPS 09 Kelurahan Gunung Samarinda Baru Balikpapan Utara. Petugas KPPS bersama Linmas tampak lembur hingga Kamis (18/4/2019) sekitar 02.00 Wita dini hari menunaikan tugasnya. 

TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Suparman (67) ketua Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) mengaku tak kaget lembur sampai pagi.

KPPS harus bekerja menyelesaikan rekapitulasi penghitungan suara Pemilu 2019.

Bersama 6 anggotanya, Suparman menyelesaikan tugas di Tempat Pemungutan Suara (TPS) 09 Kelurahan Gunung Samarinda Baru, Balikpapan Utara pada Kamis (18/4/2019) sekitar 02.00 Wita.

Kepada Tribunkaltim.co, ia mengaku sudah mendapat gambaran tugas negara yang diamanahkan kepadanya, bakal berlangsung dari pagi ketemu pagi lagi.

Mereka menunaikan tugas mulai dari persiapan logistik Pemilu, pencoblosan, penghitungan suara peserta Pileg dan Pilpres 2019, hingga menyerahkan kotak suara ke Kelurahan setempat.

"Sebelumnya, mesti ada gambaran bakal selesai di atas jam 12 (malam). Ya, keluhan dari anggota, mengurus 5 jenis surat suara terlalu banyak. 7 orang ini kerja semua, keroyokan dari pagi (17/4/2019)," ungkapnya sambil menandatangani blangko di TPS.

Menurutnya, Pemilu 2019 kali ini benar-benar paling ribet dari penyelenggaraan sebelumnya.

Bila Pemilu sebelumnya bisa selesai sebelum malam, kali ini tidak bisa. Soal administrasi jadi hal yang memakan waktu panjang.

"Surat suara 5 jenis itu gak boleh tercampur. Belum kita salin lagi di blangko laporan hasil penghitungan suara. Makan waktu panjang," keluhnya.

Ditambah, banyaknya saksi yang berada di TPS. Mulai dari 16 saksi partai, 2 saksi Capres-Cawapres dan saksi anggota DPD RI sebanyak 47 orang. "Tapi yang DPD tak semuanya ada," tuturnya.

Selain sanggahan yang dilontarkan para saksi. Permintaan salinan berita acara penghitungan suara banyak diminta para saksi. Hal itu mengharuskan KPPS melakukan fotokopi dokumen yang mereka perlukan.

"Ada rekan sampai hadirkan mesin fotokopi di TPS. Padahal gak ada anggarannya itu. Untuk hasil tidak ada masalah, kita transparan. Kita hitung bersama-sama tadi," bebernya.

Untuk diketahui, daftar Pemilih Tetap di TPS 09 berjumlah 175 orang. Sebanyak 138 warga pemilih yang mencoblos pada 17 April 2019 kemarin. "Ada 7 warga yang meninggal, pindah alamat 12 orang yang sempat kami data," ungkapnya.

Sementara untuk anggaran khusus ATK Rp150 ribu, konsumsi per anggota KPPS Rp120 ribu, pemasangan tenda Rp1,5 juta dan honor anggota Rp475 ribu sementara Ketua Rp500 ribu.

"Yah, dengan beban kerja seperti ini, harusnya honor bisa dinaikkan bila ke depannya Pemilu mengaanut model ini lagi. Masa tak beda jauh dengan pemilu yang hanya satu surat suara," harapnya.

Halaman
123
Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved