8 Fakta PPU 'Kandidat' Lokasi Ibukota Negara Baru, Terumbu Karang Hidup Langka hingga Ikan Napoleon

Sejak Presiden Jokowi memutuskan Ibukota negara dipindah, rencana ini tampaknya bukan wacana lagi. PPU menjadi salah satu lokasi yang dilirik

Penulis: Doan Pardede |
TribunKaltim.co dan YouTube
Terumbu karang di Pulau Gusung, ikan Napoleon dan pengibaran bendera raksasa di Penajam Paser Utara atau PPU. Wacana ibukota negara dipindah terus bergulir dan Penajam Paser Utara atau PPU dilirik menjadi salah satu lokasi alternatif 

TRIBUNKALTIM.CO - Wacana ibukota negara Dipindah dari Jakarta ke luar Pulau Jawa terus bergulir.

Bahkan sejak Presiden Jokowi memutuskan Ibukota negara dipindah, rencana ini tampaknya bukan wacana lagi.

Salah satu alasan yang mengemuka ibukota negara dipindah ke luar Pulau Jawa adalah kepentingan administratif.

Dilansir oleh Kompas.com, keputusan ibukota negara dipindah ke luar Pulau Jawa yang diambil Jokowi setelah dilakukan rapat terbatas dengan sejumlah menteri di Kantor Presiden, Kompleks Istana Kepresidenan, Senin (24/4/2019).

Usai rapat, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Bambang Brodjonegoro mengatakan, sebelum akhirnya diputuskan ibukota negara dipindah, ada 3 alternatif yang diusulkan kepada Presiden tentang rencana pemindahan ibu kota negara.

Yang pertama, adalah tetap memilih Jakarta sebagai ibukota negara.

Namun daerah di seputar Monas dan Istana Presiden hanya dikhususkan untuk kantor-kantor pemerintahan serta lembaga negara.

Alternatif kedua yang diusulkan adalah tetap memindahkan ibu kota negara dari Jakarta.

Namun jaraknya tak terlampau jauh.

Yang ketiga adalah memindahkan ibu kota negara ke luar Pulau Jawa.

Ternyata dari 3 alternatif itu Jokowi memilih untuk memindahkan ibu kota negara ke luar Pulau Jawa.

"Dalam rapat tadi diputuskan, Presiden memilih alternatif ketiga, yaitu memindahkan Ibu Kota ke luar Jawa. Ini barangkali salah satu putusan penting yang dilahirkan hari ini," katanya.

Ada beberapa pertimbangan yang diambil Jokowi menurut Bambang Brodjonegoro ketika memilih memindahkan ibu kota ke luar pulau Jawa.

Yang paling utama adalah pertumbuhan ekonomi yang merata di seluruh Indonesia dan tak hanya terpusat di Pulau Jawa.

Sejak wacana ibukota negara dipindah ini bergulir, Kaltim tepatnya Penajam Paser Utara atau PPU, menjadi salah satu daerah yang dilirik menjadi lokasi ibukota negara baru.

Selain Kaltim, masih ada dua 'kandidat' lain yang mengemuka, yakni Kalteng dan Kalbar.

Berikut sejumlah fakta tentang Penajam Paser Utara atau PPU yang sudah dirangkum TribunKaltim.co dari berbagai sumber :

1. Pemekaran dari Kabupaten Paser

Dilansir oleh wikipedia, Kabupaten Penajam Paser Utara atau PPU adalah sebuah kabupaten di Provinsi Kalimantan Timur, Indonesia.

Ibukota Penajam Paser Utara atau PPU terletak di Penajam.

Kabupaten Penajam Paser Utara atau PPU ini berbatasan dengan Kabupaten Kutai Kartanegara disebelah Utara, sebelah timur berbatasan dengan Selat Makassar dan sebelah selatan berbatasan dengan Kabupaten Paser serta sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Kutai Barat.

Penajam Paser Utara atau PPU merupakan kabupaten hasil pemekaran dari Kabupaten Pasir (kini Paser) pada tahun 2002.

Daerah Penajam Paser Utara atau PPU secara formal awalnya masuk dalam wilayah Kabupaten Paser.

Namun atas inisiatif dan prakarsa sejumlah masyarakat yang akhirnya mengkristal menjadi sebuah tim yang bernama Tim Sukses Wilayah Utara Menuju Kabupaten yang menginginkan agar masyarakat di empat wilayah kecamatan yang ada di wilayah ini dapat hidup lebih aman, makmur dan sejahtera lahir bathin, akhirnya tim ini mendesak pada Pemerintah pusat dan DPR-RI untuk menetapkan daerah ini menjadi sebuah kabupaten baru di Kalimantan Timur dan terpisah dari kabupaten induk.

2. Kabupaten termuda ke dua di Kalimantan Timur

Akhirnya setelah melalui perjuangan panjang yang dilakukan oleh masyarakat yang bercita–cita untuk dapat hidup lebih sejahtera dapat tercapai.

Ini ditandai dengan terbentuknya Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara atau PPU secara yuridis formal berdasarkan UU No. 7 tahun 2002 yang berisi tentang Pembentukan Kabupaten Penajam Paser Utara.

Dengan dikeluarkannya Undang-undang nomor 7 tahun 2002 ini, maka empat kecamatan, yakni Kecamatan Penajam, Waru, Babulu dan Sepaku telah resmi menjadi satu dalam wilayah kabupaten, yakni Kabupaten Penajam Paser Utara yang merupakan Kabupaten ke-13 di Provinsi Kalimantan Timur

3. Semboyan Benuo Taka

Benuo Taka yang artinya Daerah Kita atau Kampung Halaman Kita adalah kata semboyan pada lambang daerah Kabupaten Penajam Paser Utara atau PPU.

Semboyan ini mengadopsi dari bahasa Suku Paser yang bermakna bahwa Kabupaten Penajam Paser Utara atau PPU terdiri dari berbagai suku, ras, agama dan budaya namun tetap merupakan satu kesatuan ikatan kekeluargaan.

Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara atau PPU dibentuk melalui UU No. 7 Tahun 2002 tanggal 10 April 2002 tentang Pembentukan Kabupaten Penajam Paser Utara di Kalimantan Timur.

4. Kini dipimpin bupati berusia 32 tahun

Pemimpin Daerah Pertama di Penajam Paser Utara adalah Bupati Yusran Aspar dengan Wakil Bupati Ihwan Datu Adam periode 2003-2008, Ihwan Datu Adam sempat menjadi Plt Bupati, mengantikan Yusran Aspar yang berhalangan tetap dalam menjalankan Pemerintahan.

Untuk periode berikutnya, Kabupaten Penajam Paser Utara dipimpin oleh pasangan H. Andi Harahap - Drs. H. Mustaqim MZ, MM.

Namun Di Pilkada 2013 ini Andi Harahap harus kehilangan jabatannya setelah direbut lagi Yusran Aspar yang berpasangan dengan H. Mustaqim M.Z untuk periode 2013 - 2018.

Bupati Abdul Gafur Mas'ud
Bupati Abdul Gafur Mas'ud (TribunKaltim.Co/Heriani AM)

Saat ini, Penajam Paser Utara atau PPU dipimpin bupati Abdul Gafur Masudatau AGM dan wakil bupati Hamdam.

Abdul Gafur Masud atau AGM lahir di Balikpapan pada 7 Desember 1987.

Bungsu dari pasangan Mas’ud dan Rawaidah, ini mengikuti jejak sang kakak, Rahmad Mas’ud yang telah terlebih dahulu terpilih menjadi Wakil Wali Kota Balikpapan.

5. Jumlah penduduk

Kabupaten Penajam Paser Utara atau PPU berdasarkan hasil Sensus Penduduk Indonesia 2010 mempunyai jumlah penduduk sebesar 142.693 jiwa dengan komposisi 74.705 penduduk laki-laki dan 67.988 penduduk perempuan.

6. Ekonomi
Kabupaten Penajam Paser Utara atau PPU memiliki Sumber Daya Alam yang cukup banyak dan beragam, baik sumber daya hutan berikut hasil ikutannya, perkebunan, pertanian, perikanan, peternakan, pertambangan serta Kehutanan (PT. Fajar Surya Swadaya /Djarum Grup, P.T. Balikpapan Wana Lestari, P.T Belantara Subur (Korindo Grup), P.T ITCI Hutani Manunggal, P.T ITCI Kartika Utama dan P.T Innedong Hwa yang mulai limbung akhir tahun 2012 gara gara buruh naik dan mem MPK ribuan karyawannya).

Potensi ekonomi tersebut merupakan peluang bagi penduduk untuk menambah pendapatan mereka dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

7. Ada terumbu karang langka dan ikan napoleon

Potensi pariwisata di Kabupaten Penajam Paser Utara sangat didukung oleh letak posisinya yang strategis sebagai pintu gerbang trans Kalimantan serta menjadi lalu lintas perdagangan antar provinsi.

- Pantai Tanjung Jumlai

Pantai Tanjung Jumlai memiiki lebar pantai kurang lebih 100-150 meter dengan bentangan pantai sepanjang 15 km.

Pantai Tanjung Jumlai memiliki panorama yang eksotis dan memiliki pasir kwarsa kasar sehingga dasar laut dapat terlihat jelas.

Selain bisa menikmati kawasan pantai yang asri, kawasan pantai Tnjung Jumlai juga memiliki areal yang bisa digunakan sebagai areal perkemahan.

Pantai Sipakario (Nipah-Nipah)

Pantai Sipakario yang oleh masyarakat Kabupaten Penajam Paser Utara biasa disebut dengan "Pantai Nipah-Nipah" mempunyai letak yang strategis karena berada tepat diteluk Balikpapan dan berjarak 8 km dari pusat pemerintahan Kabupaten Penajam Paser Utara. Matahari terbit juga dapat dinikmati dari Pantai Sipakario.

- Pulau Gusung

Objek Wisata Pulau Gusung berada di kawasan Pantai Tanjung Jumlai memiliki 4 gugusan Pasir Gusung atau timbunan pasir laut yang dikelilingi areal terumbu karang (coral reef) yang terdiri dari 56 jenis karang dan 47 jenis ikan, baik ikan yang dapat dikonsumsi maupun ikan hias.

Selain itu, diperairan Pulau Gusung juga terdapat salah satu jenis ikan langka yang dilindungi yaitu Ikan Napoleon. Menariknya, sekitar 80% terumbu karang yang ditemukan di kawasan Pulau Pusung adalah terumbu karang hidup yang langka dan kini sulit ditemukan.

8. Penduduk asli

Penduduk asli dari Kabupaten Penajam Paser Utara adalah Suku Dayak Paser.

Namun hingga saat ini Suku Dayak Paser seolah-olah menjadi suku minoritas karena mereka bermukim di pelosok-pelosok dan pedalaman.

Daerah kota terutama di tempati oleh pembauran berbagai suku di Indonesia yang juga sudah banyak menempati wilayah pedalaman dan merupakan masyarakat mayoritas di Kabupaten ini.

Seni dan budaya Kabupaten Penajam Paser Utara pun tidak terlepas dari kebudayaan suku Dayak Paser.

Suku asli banyak terdapat di desa desa seperti desa sepan, bukit subur, dan sungai riko (Penajam)

(TribunKaltim.co/Doan Pardede)

BACA JUGA

Diskominfo Penajam Paser Utara Gelar Pelatihan Jurnalistik Buat Warga, Begini Alasannya

Penajam Paser Utara Mulai Pleno Rekapitulasi Surat Suara, Ditarget Selesai 7 Hari, Begini Prosesnya

VIDEO - Ribuan Surat Suara Dimusnahkan KPU Penajam Paser Utara

Rekapitulasi Hasil Perhitungan Suara Ribet, Anggota KPPS di Penajam Tembus Pagi dan tak Tidur

Ada PNS di Penajam Paser Utara Mangkir Satu Tahun Tinggal di Surabaya, Begini Alasannya

Likes dan Follow Fanspage Facebook

Follow Twitter

Follow Instagram

Subscribe official YouTube Channel

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved