SBMPTN Bentar Lagi Buka, Cek Peringkat 100 Besar Perguruan Tinggi Non Vokasi, ITB dan UGM Teratas
Kemenristekdikti telah mengumumkan peringkat 100 besar Perguruan Tinggi Indonesia Non Vokasi Tahun 2018
Penulis: Doan Pardede | Editor: Syaiful Syafar
TRIBUNKALTIM.CO - Hasil Ujian Tulis Berbasis Komputer Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri atau UTBK SBMPTN 2019 telah diumumkan, Selasa (7/5/2019) lalu
UTBK SBMPTN 2019 gelombang I sendiri sudah dimulai sejak Sabtu (13/4/2019) lalu.
UTBK SBMPTN 2019 gelombang I ini dibagi menjadi beberapa sesi, termasuk pada 27 April 2019 kemarin.
Pelaksanaan UTBK SBMPTN 2019 ini terbagi menjadi dua gelombang.
UTBK SBMPTN 2019 Gelombang 1 dimulai 13 April - 04 Mei 2019, lalu Khusus Tuna Netra : 04 Mei 2019 Pagi (07.30 - 11.45).
UTBK SBMPTN 2019 Gelombang 2 dimulai 11 Mei - 26 Mei 2019, khusus Tuna Netra : 25 Mei 2019 Pagi (07.30 - 11.45).
Pengumuman hasil tes UTBK SBMPTN 2019 paling lambat disampaikan 10 hari setelah dilaksanakan tes.
Nah untuk kamu yang mengikuti ujian pada 27 April kemarin, hasil pengumuman baru akan keluar 10 hari setelah ujian, yakni 7 Mei 2019.
Pengumuman hasil tes dijadwalkan pada 23 April, 24 April, 7 Mei, 8 Mei, 14 Mei, 21 Mei, 22 Mei, dan 28 Mei, kemudian 1 dan 2 Juni 2019.
UTBK SBMPTN yang digelar oleh LTMPT ini adalah persyaratan wajib untuk mendaftar SBMPTN 2019.
Dilansir oleh ltmpt.ac.id, UTBK SBMPTN ini dapat diikuti oleh siswa lulusan tahun 2017, 2018, dan 2019 dari pendidikan menengah (SMA/MA/SMK) dan sederajat, serta lulusan Paket C tahun 2017, 2018, dan 2019.
UTBK SBMPTN yang digelar oleh LTMPT ini menggunakan soal-soal ujian yang dirancang sesuai kaidah akademik untuk memprediksi keberhasilan calon mahasiswa di semua program studi.
Pelaksanaan UTBK oleh LTMPT memiliki beberapa keunggulan.
Keunggulan yang pertama, LTMPT menggelar tes UTBK lebih dari satu kali.
Yang kedua, peserta UTBK bisa mengikuti maksimal dua kali tes.
Kemudian hasil tes UTBK akan diberikan secara individu sepuluh hari setelah pelaksanaan tes.
Kelompok ujian pada UTBK dibagi menjadi dua, yang pertama kelompok Sains dan Teknologi (Saintek).
Bagi peserta kelompok Saintek materi yang akan diujikan meliputi Tes Potensial Skolastik (TPS) dan Tes Kompetensi Akademik (TPA) Saintek, yakni Matematika Saintek, Fisika, Kimia, dan Biologi.
Sedangkan yang kedua kelompok Sosial dan Humaniora (Soshum).
Untuk kelompok ini materi ujian berupa TPS dan TKA Soshum meliputi Matematika Soshum, Geografi, Sejarah, Sosiologi, dan Ekonomi.
Seperti diketahui, UTBK yang digelar oleh LTMPT ini menjadi salah satu syarat wajib yang dipenuhi peserta yang akan mengikuti Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri 2019 atau SBMPTN 2019.
Di situs resminya, LTMPT juga menginformasikan cara mudah melihat hasil UTBK yang telah diumumkan.
Demikian pengumuman LTMPT :
PENGUMUMAN: Hasil UTBK dapat dilihat pada laman https://pengumuman-utbk.ltmpt.ac.id menggunakan username dan password yang dipakai saat pendaftaran UTBK
Pengumuman Hasil UTBK : paling lambat 10 hari setelah pelaksanaan UTBK pada laman https://pengumuman-utbk.ltmpt.ac.id menggunakan username dan password yang dipakai saat pendaftaran UTBK.
Pengumuman UTBK SBMPTN 2019 bisa diliuhat di LINK INI
Persyaratan dan Tahapan Pendaftaran SBMPTN 2019
Penerimaan mahasiswa baru melalui jalur SBMPTN dilakukan dalam dua tahap, yaitu mengikuti UTBK dan pendaftaran SBMPTN 2019.
Persyaratan pendaftaran SBMPTN 2019adalah sebagai berikut.
Persyaratan Peserta dalam pendaftaran SBMPTN 2019
- Siswa SMA/MA/SMK/Sederajat lulusan tahun 2017, 2018 harus sudah memiliki ijazah.
- Bagi siswa SMA/MA/SMK/Sederajat lulusan tahun 2019 memiliki Surat Keterangan Lulus Pendidikan Menengah, sekurang-kurangnya memuat informasi jati diri dan pasfoto berwarna terbaru yang bersangkutan dengan ditandatangani oleh kepala sekolah dan dibubuhi cap stempel yang sah.
- Memiliki Nilai UTBK.
- Memiliki kesehatan yang memadai sehingga tidak mengganggu kelancaran proses studi.
- Memiliki NISN.
- Bagi peserta yang memilih program studi bidang seni dan olahraga wajib mengunggah PORTOFOLIO.
- Biaya UTBK ditanggung oleh peserta dan subsidi pemerintah.
- Tidak lulus jalur SNMPTN 2019.
Tahapan Pendaftaran SBMPTN 2019
Tahapan pendaftaran SBMPTN 2019 dilakukan melalui laman http://pendaftaran.sbmptn.ac.id dengan cara sebagai berikut.
- Mengisi Biodata (kecuali peserta yang sudah terdaftar di SNMPTN 2019).
- Memilih PTN dan program studi dengan ketentuan bahwa pendaftar dapat memilih paling banyak dua PTN dan memilih paling banyak dua program studi dalam satu PTN atau dua PTN
- Mengunggah borang portofolio*) bagi pendaftar yang memilih program studi bidang seni dan olahraga. Tata cara pengisian borang portofolio dapat diunduh dari laman http://download.sbmptn.ac.id
- Mengunggah dokumen lain sesuai dengan persyaratan pendaftaran SBMPTN 2019.
*)Borang Portofolio
Khusus untuk pendaftar program studi bidang seni dan olahraga, peserta wajib mengunggah portofolio sebagai materi tambahan untuk proses seleksi dalam SBMPTN 2019. Jenis Portofolio SBMPTN 2019 adalah:
Portofolio Olahraga
- Portofolio Seni Rupa, Desain, dan Kriya
- Portofolio Tari (termasuk Sendratasik opsi Tari)
- Portofolio Teater (termasuk Sendratasik opsi Teater/Drama)
- Portofolio Musik (termasuk Sendratasik opsi Musik)
- Portofolio Seni Karawitan
- Portofolio Etnomusikologi
- Portofolio Fotografi
- Portofolio Film dan Televisi
Kelompok Program Studi dan Jumlah Pilihan
Kelompok program studi dan jumlah pilihan pada SBMPTN 2019 adalah sebagai berikut.
Program studi yang ada di PTN dibagi menjadi dua kelompok, yaitu kelompok Saintek dan kelompok Soshum.
Peserta dapat memilih program studi paling banyak dua program studi dengan ketentuan sebagai berikut:
Jika program studi yang dipilih semuanya dari kelompok Saintek, peserta mengikuti kelompok ujian Saintek.
Jika program studi yang dipilih semuanya dari kelompok Soshum, peserta mengikuti kelompok ujian Soshum.
Jika program studi yang dipilih dari kelompok Saintek dan kelompok Soshum, peserta mengikuti kelompok ujian Saintek dan juga kelompok ujian Soshum
Peserta SBMPTN 2019 dapat memilih program studi di PTN mana pun.
Program studi, daya tampung per PTN tahun 2019, dan jumlah peminat program studi per PTN tahun 2018 dapat dilihat di laman https://sbmptn.ltmpt.ac.id
Langsung bisa daftar SBMPTN?
LTMPT di situs resminya ltmpt.ac.id juga menyampaikan informasi seputar kapan pendaftaran SBMPTN akan dibuka.
Jadwal kegiatan SBMPTN 2019 adalah sebagai berikut.
Pendaftaran SBMPTN : 10 – 24 Juni 2019
Pengumuman Hasil SBMPTN : 9 Juli 2019 (pukul 15.00 WIB)
Dengan kata lain, meskipun sudah memiliki nilai UTBK, pelamar baru bisa mendaftar SBMPTN jika pendaftaran telah dibuka.
Peringkat Perguruan Tinggi
Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) kembali mengumumkan klasterisasi perguruan tinggi Indonesia tahun 2018 bertepatan dengan perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan Republik Indonesia (RI) ke-73.
Pengumuman ini disampaikan dalam jumpa pers yang digelar usai Upacara Peringatan HUT RI Ke-73 di Pusat Penelitian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Puspiptek), Serpong.
Direktur Jenderal Kelembagaan Iptek dan Dikti Patdono Suwignjo seperti dilansir https://ristekdikti.go.id mengatakan klasterisasi ini dilakukan untuk memetakan perguruan tinggi Indonesia yang berada di bawah naungan Kemenristekdikti guna meningkatkan mutu perguruan tinggi secara berkelanjutan dalam melaksanakan Tridharma perguruan tinggi.
“Klasterisasi ini juga dapat dijadikan dasar bagi Kemenristekdikti untuk melakukan pembinaan perguruan tinggi dalam rangka meningkatkan kualitas perguruan tinggi di Indonesia, penyusunan kebijakan untuk meningkatkan kualitas perguruan tinggi, serta memberikan informasi kepada masyarakat umum mengenai performa perguruan tinggi di Indonesia,” ungkapnya.
Penilaian performa perguruan tinggi pada tahun ini secara garis besar terdapat beberapa penyesuaian sebagai hasil evaluasi dari penilaian tahun 2017. Pada tanggal 17 Agustus 2018 ini, Kemenristekdikti mengeluarkan hasil klasterisasi hanya terhadap kelompok perguruan tinggi non vokasi, yaitu Universitas, Institut, dan Sekolah Tinggi.
Sementara untuk perguruan tinggi vokasi, Patdono mengatakan masih dalam proses pengembangan dan analisa untuk menemukan indikator yang tepat dalam mencerminkan performa perguruan tinggi vokasi.
“Jika sampai akhir tahun 2018 nanti kami menemukan model yang cocok untuk klasterisasi perguruan tinggi vokasi, nanti akan kami umumkan,” tuturnya.
Pada tahun 2018 ini, terdapat penambahan satu komponen utama yaitu Kinerja Inovasi. Oleh karena itu, komponen utama yang digunakan untuk menilai performa perguruan tinggi Indonesia mencakup 5 (lima) komponen utama, yaitu:
a) Kualitas SDM, yang mencakup prosentase jumlah dosen berpendidikan S3, prosentase jumlah lektor kepala dan guru besar, dan rasio mahasiswa terhadap dosen;
b) Kualitas Kelembagaan, yang mencakup akreditasi institusi dan program studi, jumlah program studi terakreditasi internasional, jumlah mahasiswa asing, serta jumlah kerjasama perguruan tinggi ;
c) Kualitas Kegiatan Kemahasiswaan, yang mencakup kinerja kemahasiswaan;
d) Kualitas Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat, yang mencakup kinerja penelitian, kinerja pengabdian pada masyarakat, dan jumlah artikel ilmiah terindeks scopus per jumlah dosen dan
e) Kualitas inovasi, yang mencakup kinerja inovasi.
“Perubahan/penambahan indikator pada beberapa komponen utama dibandingkan pada tahun sebelumnya diharapkan komponen utama tersebut dapat lebih mencerminkan kondisi perguruan tinggi Indonesia sesuai dengan cakupan pada masing-masing komponen utama tersebut,” harap Patdono.
Patdono juga menjelaskan terdapat perubahan yang sangat signifikan dalam klasterisasi tahun ini yaitu dengan memasukkan Kualitas Inovasi sebagai salah satu komponen utama dengan tujuan untuk lebih mendukung kebijakan Kemenristekdikti dalam hiliriasasi hasil riset ke sektor industri. Pasalnya Kesiapan teknologi dan Inovasi adalah dua pilar dari dua belas pilar dalam indikator daya saing bangsa.
Selain itu, indikator yang digunakan pada beberapa komponen utama pun mengalami penyesuaian, yaitu penambahan indikator kerjasama perguruan tinggi pada komponen utama kelembagaan. Peningkatan kerjasama perguruan tinggi diharapkan dapat memperluas jejaring (networking) yang dapat meningkatkan kualitas perguruan tinggi dari segi kelembagaan maupun sumber daya manusianya.
Dari hasil analisis terhadap data yang tersedia baik data pada Pangkalan Data Pendidikan Tingi (PDDikti) Kemenristekdikti, data yang dikeluarkan oleh unit utama Kemenristekdikti, maupun sumber-sumber lain yang relevan, maka diperoleh 5 (lima) klaster perguruan tinggi Indonesia dengan komposisi :
Klaster 1 berjumlah 14 perguruan tinggi; Klaster 2 berjumlah 72 perguruan tinggi; Klaster 3 berjumlah 299 perguruan tinggi, Klaster 4 berjumlah 1,470 perguruan tinggi, dan
Klaster 5 berjumlah 155 perguruan tinggi.
Adapun perguruan tinggi non-vokasi yang masuk pada Klaster 1 terurut sesuai dengan skornya adalah sebagai berikut:
1. Institut Teknologi Bandung (3,57)
2. Universitas Gadjah Mada (3,54)
3. Institut Pertanian Bogor (3,41)
4. Universitas Indonesia (3,28)
5. Universitas Diponegoro (3,12)
6. Institut Teknologi Sepuluh Nopember (3,10)
7. Universitas Airlangga (3,03)
8. Universitas Hasanuddin (2,99)
9. Universitas Padjadjaran (2,95)
10. Universitas Andalas (2,88)
11. Universitas Negeri Yogyakarta (2,83)
12. Universitas Brawijaya (2,82)
13. Universitas Pendidikan Indonesia (2,70)
14. Universitas Negeri Malang (2,61)
Dirjen Kelembagaan Iptekdikti Patdono mengatakan bahwa yang menarik dari klasterisasi tahun ini yaitu setelah ada penambahan komponen inovasi dan indikator kerjasama perguruan tinggi, ada beberapa perguruan tinggi yang merupakan Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK) masuk ke dalam klaster 1 seperti Universitas Negeri Yogyakarta, Universitas Pendidikan Indonesia dan Universitas Negeri Malang.
“Bisa disimpulkan berarti di LPTK-LPTK itu punya banyak inovasi dan kerjasama perguruan tinggi,” pungkas Patdono.
Untuk mengetahui informasi lebih detail, Perguruan tinggi dapat melihat nilai dari masing-masing komponen yang ada sebagai bahan evaluasi peningkatan mutu secara online melalui laman http://pemeringkatan.ristekdikti.go.id atau dengan memasukkan 6 (enam) digit kode perguruan tinggi masing-masing yang tercatat pada PDDikti Kemenristekdikti.
Peringkat selengkapnya bisa dilihat di LINK INI
(TribunKaltim.co/Doan Pardede)
BACA JUGA:
Member Oh My Girl Ungkap Kepopuleran V BTS di Sekolah, Seunghee: Dia Punya Banyak Teman
Ramalan Zodiak Hari Kamis 9 Mei 2019, Sagitarius Penuh Kontroversi, Virgo Temukan Cinta Baru
Teka Teki Klaim Kemenangan Prabowo Subianto 62 Persen, Andi Mallarangeng: Dari Mana Datanya?
TERPOPULER Amien Rais Pastikan Ada Kejutan untuk KPU dan Pemerintah, Waketum PAN Sebut Ini
Begini Respon Rene Mihelic Usai Mengikuti Latihan Perdana dengan Persib Bandung, Belum 100 Persen
Like dan Follow Fanspage Facebook
Follow Twitter
Follow Instagram
Subscribe official YouTube Channel Tribun Kaltim