Disdikbud Bontang Beri Kebijakan Khusus Warga Pesisir Saat Daftar PPDB

Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Bontang menerbitkan kebijakan khusus bagi calon Pendaftar Peserta Didik Baru (PPDB) dari domisili pesisir.

Editor: Samir Paturusi
TribunKaltim.Co/Ichwal Setiawan
HADIRI RAPAT — Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Bontang menghadiri rapat kerja bersama Komisi I DPRD Bontang terkait mekanisme PPDB tingkat SD dan SMP di Bontang. 

TRIBUNKALTIM.CO, BONTANG — Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Bontang menerbitkan kebijakan khusus bagi calon Pendaftar Peserta Didik Baru (PPDB) dari domisili pesisir.

Mereka mendapat prioritas diterima dalam penerimaan murid tahap kedua di sekolah terdekat.

Penerimaan murid tahap kedua digelar selama 5 hari mulai (1-5/7). Penerimaan murid tahap kedua dikhusus kan bagi warga yang di luar radius 400 meter.

Kepala Bidang Pendidikan Dasar (Dikdas), Disdikbud Saparuddin menerangkan, persoalan yang muncul selama proses penerimaan murid pada zonas 400 meter lalu, bisa diakomodir pada penerimaan tahap dua ini.

“Jadi seperti masalah untuk SD Negeri 009 dan 004 di Loktuan bisa diakomodir melalui penerimaan zona kedua ini,” ujar Saparuddin saat menghadiri rapat kerja bersama Komisi I DPRD Bontang, Selasa (2/7/2019).

Ia menjelaskan, melaui tahap zonasi kedua ini para pendaftar dari domisili pesisir yang belum masuk dalam sekolah terdekat mendapat kebijakan khusus. Pemerintah mengedepankan warga terdekat untuk diterima apalagi berasal dari pesisir.

Tak hanya bagi warga pesisir, Disdikbud juga memberikan kebijakan khusus bagi calon pendaftar dari Rusunawa Api-Api.

Saparuddin mengatakan, meminta semua pihak sekolah di sekitar Rusunawa wajib memprioritaskan pelajar domisil Rusunawa.

“Kasihan mereka ini, karena birokrasi menyulitkan makanya kami beri kebijakan khusus,” ujarnya.

Kebijakan ini harus diambil lantaran ada aduan dari warga terkait zonasi sekolah. Salah satu calon pendaftar baru saja pindah ke Rusunawa Api-Api.

Ketua RT setempat menolak menerbitkan surat domisili mereka, lantara Rusunawa Api-Api belum masuk dalam daftar warga setempat.

“Karena RT di Rusunawa Api-Api, itu harusnya jadi RT sendiri. Tapi saya sudah minta kok dengan sekolah agar prioritaskan mereka,” ujanya. (*)

SUBSCRIBE OFFICIAL YOUTUBE CHANNEL Tribunkaltim.co:

Hamili Adik Kandung, AM Jalani Nikah Sedarah di Kalimantan Timur, Ini Respon Istrinya di Bulukumba

Tak Sengaja Nonton Konflik Ikan Asin, Begini Reaksi Anak Fairuz A Rafiq dari Galih Ginanjar

Arti Emoji Dua Tangan Menyatu, High Five, Terima Kasih atau Maaf? Ini Penjelasannya

Persib Gagal Menang di 4 Pertandingan Terakhir, Robert Rene Alberts Ancam Depak Pemainnya

Sederet Fakta Calon Menteri Jokowi, Ada yang Senyum, Siap dengan Syarat, dan Ada yang Tegas Menolak

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved