Normalisasi Sungai Karang Mumus di Gang Nibung, Bisa Mengurangi 40% Masalah Banjir di Samarinda
Normalisasi Sungai Karang Mumus ( SKM ), di sekitaran Jalan dr Soetomo menjadi kata kunci untuk mengurangi dampak banjir di Samarinda.
TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Normalisasi Sungai Karang Mumus ( SKM ), di sekitaran Jalan dr Soetomo ( Gang Nibung, Belakang Pasar Segiri ) menjadi kata kunci untuk mengurangi dampak banjir hingga 40 persen di Samarinda.
Apalagi, upaya normalisasi SKM di daerah tersebut sudah beberapa kali dilaksanakan.
Sehingga, akan lebih efektif apabila proyek normalisasi SKM di daerah tersebut dilanjutkan kembali di tahun 2020 ini.
Kepala Balai Wilayah Sungai (BWS) Kalimantan III, Anang Muchlis mengungkapkan, akan lebih aman saat air mengalir dengan baik di SKM.
BACA JUGA
Setor Rp 5,5 Juta, Warga Kutai Timur Suharminto Dijanjikan Dapat Rp 3 Miliar, Ini yang Terjadi
BREAKING NEWS Hujan Deras Mengguyur Balikpapan, Sejumlah Rumah di Km 7 Terendam Banjir
BREAKING NEWS Kebakaran Landa Kawasan Padat Rumah Penduduk di Samarinda, Ada Warga Tersulut Emosi
Pasien Virus Corona di RSKD Balikpapan Hoax, Warga Net Desak Polisi Menangkap Pelaku Penyebar Hoax
Untuk itu, normalisasi SKM harus segera dilaksanakan.
Seperti, normalisasi SKM, di pemukiman kawasan Pasar Segiri.
“Apabila normalisasi itu sukses dilaksanakan, maka dapat mengurangi banjir 30-40 persen di Samarinda,” ujarnya saat diwawancara awak Tribunkaltim.co melalui telepon selularnya, pada Kamis (30/1/2020).

“Pemukiman di sana itu yang menyebabkan air dari atas meluber.
Sebab, di sana (Pemukiman Pasar Segiri) anak SKM mengalami penyempitan parah sekali.
Sekarang lebar sungai di sana tersisa 5 meter dari lebarnya 40 meter," lanjutnya.