Virus Corona di Kaltim

Anggaran KONI Kalimantan Timur Dipangkas Rp 75 Miliar, Ini Peruntukannya

Akibat pandemi coronavirus atau Covid-19, realokasi anggaran dilakukan Pemprov Kaltim. Anggaran KONI Kaltim dipangkas Rp 75 miliar

Editor: Mathias Masan Ola
TRIBUNKALTIM.CO, SAPRI MAULANA
Wakil Ketua KONI Kaltim Muslimin, saat ditemui pewarta di Samarinda, Senin (20/4/2020). 

TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Akibat pandemi coronavirus atau Covid-19, realokasi anggaran dilakukan Pemprov Kaltim. Salah satu dampaknya, anggaran KONI Kaltim dipangkas Rp 75 miliar. Dari Rp 89 miliar, tersisa Rp 14 miliar.

Hal itu diungkapkan Wakil Ketua KONI Kaltim Muslimin, saat ditemui pewarta di ruang kerjanya, Jalan Kesuma Bangsa, Samarinda, Senin (20/4/2020).

Sebagai Ketua Ikatan Anggar Seluruh Indonesia atau IKASI Kaltim, Muslimin menceritakan dampak pemangkasan anggaran dan pandemi Covid-19. "Cabor Anggar verifikasi ulang program yg sudah kita siapkan. Dari agenda latihan di Gedung Anggar. sekarang harus latihan di rumah masing-masing," kata Muslimin.

Akibatnya, atlet dinilai tidak dapat mencapai kondisi prima dengan skema latihan tersebut. Terkait pemangkasan anggaran, Cabor Anggar juga melakukan seleksi ulang atlet yang akan diikutsertakan PON Papua Oktober 2020 mendatang.

Dari 24 atlet, nantinya akan disisakan 20 saja. Agenda seleksi ulang dijadwalkan Mei, jika pandemi Covid-19 belum mereda, agenda tersebut juga akan diundur. "Termasuk agenda traning game di Korea Selatan selama dua bulan pada Juni juga kita batalkan," jelas Muslimin.

Virus Corona Ancam Kesehatan Mental Atlet PON, Simak Penjelasan Psikolog KONI Kaltim

Tambah Daya Tahan Tubuh Atlet di Tengah Mewabahnya Virus Corona, KONI Kaltim Berikan Suplemen

Akibat Wabah Virus Corona Aktivitas di KONI Kaltim Dibatasi, Staf Tidak Diwajibkan Hadir

Cara KONI Kaltim Cegah Virus Corona, Mengelap Alat Fitnes Usai Digunakan Atlet

Agenda lain yang dibatalkan ialah Kejuaraan Nasional Anggar Junior di Jakarta juga dibatalkan. Dengan anggaran tersisa Rp 14 miliar tahun ini, Muslimin menjelaskan bahwa seluruh Kejurda dan Kerjurnas otomatis dibatalkan.

Sebab, anggaran tersebut hanya cukup untuk pembiayaan pembinaan prestasi atlet. Tidak cukup untuk akomodasi dan transportasi atlet untuk PON Papua 2020 mendatang. "Kami sangat berharap itu (anggaran) ditambah saat APBD-P nanti," kata Muslimin.

Jika PON Papua tetap digelar Oktober, kata Muslimin, dengan anggaran yang ada saat ini, otomatis akan menganggu persiapan para atlet Kaltim. "Tentu saja bukan hanya anggar, tapi hampir semua cabor akan dirugikan," kata Muslimin.

Untuk itu, Muslimin berharap kepada Gubernur Kaltim Isran Noor, saat menyusun APBD-P dapat mengalokasikan untuk persiapan atlet mengikuti PON Papua.

Saat ini, para atlet yang menjalani latihan di rumah masing-masing dipantau pelatih menggunakan atlet, juga melalui rekaman video via WhatsApp.

Terkait PON Papua, Muslimin menjelaskan hingga saat ini masih belum ada kepastian penundaan. Akan semakin berat jika ditunda pada awal 2021, sementara alokasi anggaran tidak ada untuk KONI Kaltim.

"Itulah mengapa kami berharap pada eksekutif dan legislatif untuk mengalokasikan anggaran terkait PON Papua pada APBD-P 2020 ini," jelas Muslimin. (m08)

IKUTI >> Update Virus Corona

IKUTI >> Update Virus Corona di Kaltim

(Tribunkaltim.co/Sapri Maulana)

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved