Virus Corona

Airy Agregator Hotel Melati Kena Imbas Pandemi Corona, 70 Persen Karyawan dan Operasi Diberhentikan

Pandemi Corona atau covid-19 dinilai telah memberi pengaruh bagi Airy, yang dikenal sebagai aplikasi penyedia Hotel melati di Indonesia.

Editor: Budi Susilo
pegipegi.com
ILUSTRASI Kamar penginapan di Airy Pontianak Selatan. Pihak Airy, agregator Hotel melati di Indonesia, dikabarkan akan menghentikan operasinya secara permanen pada akhir bulan Mei 2020. 

TRIBUNKALTIM.CO - Airy App atau yang juga dikenal Airyrooms sepertinya kali ini sedang terkena persoalan kesulitan menjalankan roda bisnisnya. 

Pandemi Corona atau covid-19 dinilai telah memberi pengaruh bagi Airy, yang dikenal sebagai aplikasi penyedia jasa Hotel melati di Indonesia

Soal pengetatan sosial di tengah wabah Corona memberi efek, dunia perhotelan dan pariwisata sangat terpukul.

 Balikpapan Ajukan PSBB, Gubernur Kaltim Setuju, Isran Noor: Saya Kira Memang Sebuah Kewajaran

 34 Tenaga Medis Puskesmas Long Ikis Positif Corona, DPRD Paser Usul Mereka Dibawa Saja ke Grogot

 Pandemi Corona, Mahakam Ulu Terapkan Kebijakan Penutupan Wilayah, Kadinkes Mahulu Beberkan Alasannya

Fenomena pandemi Corona ini berimbas ke laju gerak Airy hingga Airy pun mengambil jalan melakukan pengurangan tenaga kerjanya dan menutup operasional. 

Pihak Airy, agregator Hotel melati di Indonesia, dikabarkan akan menghentikan operasinya secara permanen pada akhir bulan Mei 2020.

Sebagaimana dikutip Kompas.com dari TechinAsia, Kamis (7/5/2020), Airy mengumumkan akan mengakhiri perjanjian dengan mitranya.

Hal ini menyusul keputusan perusahaan untuk menghentikan kegiatan operasional secara permanen.

Kamar penginapan di Airy Eco Syariah Bangunharjo Saman Dua 155B Yogyakarta
Kamar penginapan di Airy Eco Syariah Bangunharjo Saman Dua 155B Yogyakarta ((pegipegi))

Kali ini Airy mengakui, pandemi covid-19 telah mengancam hampir semua sektor bisnis, terutama industri pariwisata yang terkait erat dengan fasilitas akomodasi.

Perusahaan telah melakukan upaya terbaik untuk mengatasi dampak dari bencana internasional ini.

Sebagaimana dikatakan CEO Airy Louis Alfonso Kodoatie yang efektif menjabat pada 20 Januari lalu, perusahaan sempat mencari cara untuk meningkatkan profitnya karena dampak pandemi covid-19.

Namun, pada April, Airy dilaporkan telah memberhentikan karyawannya hingga 70 persen.

"Hal ini mengingat penurunan teknis yang signifikan dan pengurangan sumber daya manusia yang kami miliki saat ini, kami memutuskan untuk menghentikan bisnis secara permanen,” tulis perusahaan.

Karena alasan inilah, setelah 31 Mei 2020 nanti, Airy tidak dapat menyediakan layanan lagi untuk semua mitranya.

BACA JUGA:

13 Ribu Lebih KK di Balikpapan Tidak Lolos Verifikasi Penerima Bantuan Sembako Terdampak Corona

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved