Banjir di Samarinda
Hujan Sejak Pagi, BPBD Samarinda Beber Telah Terjadi Banjir di 10 Titik dan Ada 5 Lokasi Longsor
Hujan deras yang mengguyur Kota Samarinda Provinsi Kalimantan Timur, dari pagi buta hingga siang hari ini, Jumat (22/5/2020).
TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Hujan deras yang mengguyur Kota Samarinda Provinsi Kalimantan Timur, dari pagi buta hingga siang hari ini, Jumat (22/5/2020).
Kondisi cuaca hujan itu mengakibatkan sejumlah titik di Kota Tepian, julukan Kota Samarinda, mengalami beberapa titik tanah longsor dan banjir.
Dari data pantauan Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Samarinda ( BPBD Samarinda ), sedikitnya ada 10 titik banjir dan 5 titik tanah longsor yang terjadi.
Kepala Bidang (Kabid) Kedaruratan BPBD Samarinda, Ifran mengatakan, banjir yang terjadi di 10 titik tersebut merupakan lokasi yang kerap menjadikan langganan genangan air ketika intensitas hujan tinggi.
Baca Juga: BREAKING NEWS Walikota Balikpapan Rizal Effendi Batalkan Izin Shalat Idul Fitri Berjamaah di Masjid
Baca Juga: Inilah 3 Keputusan APPBI Soal Operasional Pusat Perbelanjaan Selama Lebaran Idul Fitri di Balikpapan
"Titik banjir yang ada pada hari ini, merupakan banjir berupa genangan air saja. Seperti di Mugirejo, Gunung Kapur, Purwodadi dan Pemuda," ungkap Ifran saat dikonfirmasi.
Ketinggian air bervariasi dikisaran 30 hingga 50 centimeter. Hingga berita ini diterbitkan, air telah berangsur surut.
"Air sudah mulai turun, BPBD hanya melakukan pemantauan dan pendataan dulu," ucap Ifran.
Selain banjir, BPBD Samarinda menerima laporan, sebanyak 5 titik mengalami tanah longsor menimpa rumah warga.
Rata-rata longsor yang terjadi merupakan kawasan pemukiman yang berada dipinggir tebing dan diatas tebing. Seluruhnya merupakan kawasan rawan longsor.
Baca Juga: Orang Tanpa Gejala Bawa Virus, Menteri Agama Fachrul Razi Minta Warga tak Open House Idul Fitri
Baca Juga: Walikota Bontang Tidak Ingin Ada Klaster Idul Fitri, Salat Id di Rumah Saja Tangkal Virus Corona
Tim BPBD Samarinda sudah melakukan peninjauan di lokasi longsor. Sejauh ini dipastikan tidak ada korban jiwa.
"Kejadian tanah longsor ini terjadi di daerah Palaran, Loa Janan, Lempake dan Tanah Merah. Paling parah di kawasan tanah merah," pungkasnya.