Virus Corona
Soal New Normal, Pakar Epidemiologi Sebutkan Kesalahan Pemerintah, Membuat Masyarakat Bingung
Terkait new normal atau normal baru, Pakar Epidemiologi sebutkan kesalahan Pemerintah, membuat masyarakat bingung
Penulis: Aro | Editor: Cornel Dimas Satrio Kusbiananto
TRIBUNKALTIM.CO - Terkait new normal atau normal baru, Pakar Epidemiologi sebutkan kesalahan Pemerintah, yang malah membuat masyarakat bingung
Ada kesalahan yang dilakukan Pemerintah sehingga kerap mendapat kritikan soal penanganan virus Corona, demikian pernyataan Pandu Riono, Pakar Epidemiologi Universitas Indonesia (UI).
Kesalahan inilah yang kemudian membuat masyarakat malah menjadi bingung lantaran cara komunikasi Pemerintah.
Kesalahan yang dilakukan Pemerintah ini membuat publik jadi kebingungan karena cara komunikasi Pemerintah.
Dilansir TribunWow.com, Pandu Riono secara gamblang menyebut kesalahan itu terdapat dalam cara komunikasi pemerintah.
Menurut Pandu Riono, pemerintah kerap mengumumkan kebijakan yang masih dalam tahap perencanaan.
Hal itu disampaikannya melalui kanal YouTube Kompas TV, Sabtu (30/5/2020).
• Daftar 158 Daerah di Indonesia yang Siap New Normal per 5 Juni 2020 Versi LSI Denny JA, Ada Kaltim?
• New Normal di Indonesia, Waspada Lonjakan Kasus Corona, Becermin dari Korsel Setelah Sekolah Dibuka
• Nasib Sekolah Era New Normal Masih Dibahas Kemendikbud, Khofifah Duluan Ambil Sikap di Jawa Timur
• Temuan Baru, Peneliti Jerman Deteksi Virus Corona Dalam ASI, Penjelasan Lengkap untuk Ibu Menyusui
"Kesalahannya adalah bagaimana pemerintah berkomunikasi dengan publik, jadi seharusnya ada juru bicara pemerintah yang bisa menjelaskan apa yang seharusnya disampaikan ke publik," kata Pandu.
"Jangan masih dalam taraf wacana, dalam taraf perencanaan atau sedang dibicarakan dalam rapat kabinet kemudian disampaikan."
"Padahal itu belum menjadi keputusan," sambungnya.
Pandu menyatakan, seharusnya semua kebijakan yang disampaikan ke publik adalah segala sesuatu yang sudah secara matang dibahas.
Karena itu, menurut Pandu banyak publik yang salah mengartikan setiap kebijakan pemerintah terkait penanganan virus Corona.

"Yang disampaikan ke publik adalah yang sudah diputuskan, yang sudah matang sehingga ini yang akan direncanakan," terang Pandu.
"Jangan yang masih belum matang disampaikan, karena dianggapnya yang disampaikan itu adalah sesuatu keputusan."
Lebih lanjut, Pandu mengimbau pemerintah belajar dari pengalaman agar kebijakan yang dibuat tak membingungkan publik.