Gubernur Kaltara Irianto Lambrie Sebut Bantuan Rapid Test Gratis Tak Hanya untuk Santri
Gubernur Provinsi Kalimantan Utara, Irianto Lambrie tinjau langsung rapid test gratis di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tarakan, Senin (15/6/2020).
TRIBUNKALTIM.CO, TARAKAN - Gubernur Provinsi Kalimantan Utara, Irianto Lambrie tinjau langsung rapid test gratis di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tarakan, Senin (15/6/2020).
Sebanyak 79 calon pelajar dan calon Mahasiswa di kota Tarakan yang dilakukan rapid test, yang mana dari ke 79 orang tersebut, didominasi oleh santri.
Hal ini disampaikan langsung oleh Gubernur Kaltara, Irianto Lambrie saat ditemui oleh awak media.
"Untuk di Tarakan ada 79 calon santri dan mahasiswa yang di rapid test. Di Bulungan kemarin juga ada sekitar 70-an lebih juga yang di rapid," ungkapnya.
Baca Juga: Kisah Penggali Kuburan Pasien Covid-19 Balikpapan, Takut Tapi Dipaksa Hingga Siapkan Lubang Cadangan
Baca Juga: Pemicu Klaster Baru Pasein Covid-19 di Balikpapan, Waktu Dekat Ini Kampung Baru akan Disterilkan
Lebih lanjut Ia sampaikan bahwa bantuan rapid test gratis ini tentunya harus memenuhi kriteria yang telah ditentukan.
"Jadi tidak hanya untuk santri ya, mahasiswa pelajar, yang penting dia memenuhi kriteria.
Pertama tentu tidak mampu secara ekonomi, dan itu perlu ada keterangan RT," terangnya.
Disamping itu, Ia sampaikan, "tentu ada pengecualian misalnya untuk pengurus rumah ibadah itu masih mungkin tapi selektif.
Kalau yang mampu secara ekonomi itu dianjurkan bayar, tentu sesuai standar rumah sakit," pungkasnya.
Melalui orang nomor 1 di Kalatara ini, diketahui bahwa total bantuan rapid yang ada di Kaltara sebanyak 7200. Khusus kota Tarakan mendapat 1260 rapid.
Baca Juga: Hasil Rapid Test Hafiz Quran dan Takmir Masjid Al-Ansor di Tenggarong Kukar, Ada 69 Orang
Baca Juga: PHRI Tarakan Pikirkan Nasib Hotel yang tak Ada Kerjasama Karantina Kasus Covid-19, Begini Solusinya
Untuk yang Kabupaten/Kota, untuk Bulungan, Tarakan, Malinau, Nunukan, KTT (Kabupaten Tana Tidung) itu dia (Kabupaten/Kota) bisa melapor atau berkoordinasi langsung dengan Dinas Kesehatan Setempat, rapid testnya akan kita salurkan ke sana sesuai ketentuan yang berlaku.
Jadi rapid testnya ini dari Pemprov. Kalau yang di provinsi itu kita tujukan kadang-kadang ada ustadz, orang kurang mampu, para pegawai atau dari instansi vertikal misalnya pegawai BPKP kemarin kita beri juga terus TNI juga," tutupnya.
( TribunKaltim.co )