Pilpres 2019
Media Negeri Tetangga Wartakan Isi Pembicaraan Prabowo dengan Media Asing di Kartanegara
Pertemuan tersebut dilakukan terbatas hanya untuk wartawan media asing yang terdaftar dan bukan untuk media nasional.
TRIBUNKALTIM.CO - Calon Presiden (capres) 02 Prabowo Subianto telah menggelar pertemuan dengan wartawan dari media asing di kediamannya di Kartanegara, Senin (6/5/2019) sore.
Pertemuan tersebut dilakukan terbatas hanya untuk wartawan media asing yang terdaftar dan bukan untuk media nasional.
Atas pertemuan tersebut, Strait Times pun menuliskan isi dari pertemuan Prabowo dengan para awak media asing tersebut, Senin (6/5/2019).
Prabowo menyerukan soal penyimpangan dalam entri data di Tempat Pemungutan Suara (TPS) untuk dievaluasi.
Kesalahan tersebut diklaim kubu Prabowo lebih dari 70 ribu kesalahan.
Rinciannya, terdiri dari jumlah pemilih, pemilih yang tak mendapatkanundangan, sulitnya izin berkampanye hingga penggunaan perusahaan milik negara untuk membiayai kampanye dari capres Joko Widodo (Jokowi).
Selain itu, adal pula penghitungan dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) yang dirasa merugikan kubu Prabowo.
"Apa yang kami minta adalah koreksi semua penyimpangan, Kami ingin adanya audit dari Tim IT. Semua salah entri harus diperbaiki, itu yang kami minat," ujar Prabowo di depan wartawan asing.
"Kami meminta koreksi itu selesai sebelum tanggal 22 Mei," tambahnya.
Untuk memperbaiki kesalahan itu, Prabowo bahkan telah menyiapkan banyak pakar IT dari nasional maupun internasional.
"Permintaan kami untuk mengoreksi penympangan yang ada menunjukkan komitmen untuk proses demokrasi yang benar dan adil," tambah Prabowo.
Lalu, wartawan mencoba bertanya soal adanya people power yang sempat diutarakan oleh koalisi Prabowo, Amien Rais.
"Apa pun yang dilakukan orang, itu keputusan rakyat. Saya bukan diktator. Saya tidak akan mengatakan ini boleh atau ini tidak boleh," ujar Prabowo.
"Saya juga tidak akan mengumpulkan orang untuk turun ke jalan, namun saya yakin mereka akan melakukannya sendiri. Karena sejarah membuktikan orang Indonesia bukanlah kambing. Mereka tidak mau kalau hanya menerima," tambah capres 02 ini.
Sementara diberitakan oleh Kompas.com, dalam pertemuan itu, Prabowo juga didampingi oleh calon wakil presiden Sandiaga Uno dan sejumlah petinggi Badan Pemenangan Nasional (BPN).