SMA Samarinda 3 Terapkan Absensi Sidik Jari
Sejak 1 April lalu, siswa kelas X dan XI SMA 3 Samarinda sudah mulai menerapkan absensi sidik jari (finger print) kepada siswa.
Penulis: Doan E Pardede | Editor: Adhinata Kusuma

SAMARINDA, tribunkaltim.co.id - Sejak 1 April lalu, siswa kelas X dan XI SMA 3 Samarinda sudah mulai menerapkan absensi sidik jari (finger print) kepada siswa. Kepala Sekolah SMA 3 Samarinda Abdul Rozak Kamis (3/4/2014) mengatakan, tidak hanya siswa, para guru dan staf tata usaha juga harus melakukan absen sidik jari.
Absensi dilakukan 2 kali sehari disaat tiba dan pulang dari sekolah. Untuk siswa kelas X dan XI yang sejumlah 650an tadi sudah disiapkan 5 buah absensi. Sementara untuk guru dan tata usaha, masing - masing disediakan 1 buah di lokasi berbeda.
Khusus untuk siswa, laporan dari absen sidik jari ini langsung disampaikan ke orang tua atau wali murid melalui sms. Adapun isi sms antara lain nama siswa, nomor wali kelas dan terpenting waktu siswa tersebut melakukan absensi. Jadi, jika siswa yang terlambat atau bahkan bolos akan langsung diketahui orangtua. Dan tidak seperti layanan sms lainnya, absen sidik jari ini tidak akan dikenakan biaya. Salah satu yang menjadi catatan kata Abdul, jika absensi dilakukan setelah pukul 08.00 pagi maka yang bersangkutan sudah dianggap tidak hadir. Dalam program ini, pihak sekolah kata Abdul menjali kerjasama Global Media Indonesia Surabaya dan seluruh pembiayaan di bebankan kepada sekolah.
Berikut salah satu sms yang sudah diterima orangtua siswa. SMAN 3 SAMARINDA:03/04/2014 Muhammad Rifqi Fadhillah HADIR JAM: 7:20:36 (info Wali Kelas:08125883727)
"Dia akan mendapatkan informasi bahwa anak saya atas nama ini ini, sudah sampai di SMA 3 jam 07.20 misalnya," kata Abdul.
Dengan adanya absensi sidik jari ini kata Abdul, komunikasi antara orangtua murid dan wakil kelas dapat semakin baik.
"Saya ingin membangun komunikasi yang baik antara orangtua wali murid, dengan wali kelas, dengan pihak sekolah. Jadi bisa terkendali," kata Abdul.
Beberapa orangtua kata Abdul sudah memberikan respon positif akan absensi sidik jari ini. Orangtua tersebut kata Abdul, merasa terbantu dalam mengawasi aktifitas anaknya sehari - hari.
Beberapa siswa yang ditemui merasa bahwa adanya absen sidik jari ini akan semakin meningkatkan disiplin siswa di sekolah. Terutama masalah ketepatan waktu hadir dan pulang sekolah.
"Kalau yang bolos pasti ketahuan langsung ke orangtua," kata Novianur, siswa kelas XI IPS 4.
Sementara itu, pendapat lain juga dilontarkan Shalshabelia, masih siswi kelas XI IPS 4.
"Terganggu sih orangtua saya, selalu di sms-in Cuma demi orangtua saya juga, bisa mengawasi saya dari rumah. Meskipun ribet, mereka setuju saja," katanya.Betul kata beliau - beliau ini kita tidak bisa mengambil kebijakan," kata Rustam.