Jelang Pilpres 2014
Tim Kampanye Jokowi Kutim Tidak Ambil Kampanye Akbar
Menjelang Pilpres 9 Juli 2014 mendatang, dua kubu pendukung pasangan Capres dan Cawapres di Kutai Timur terus bergerak untuk menghimpun dukungan
SANGATTA, tribunkaltim.co.id- Menjelang Pilpres 9 Juli 2014 mendatang, dua kubu pendukung pasangan calon presiden dan wakil presiden di Kabupaten Kutai Timur terus bergerak untuk menghimpun dukungan dari massa "akar rumput" atau grass root di 18 kecamatan.
Ketua Tim Pemenangan Joko Widodo- Jusuf Kalla Kabupaten Kutai Timur, Agiel Suwarno mengatakan pihaknya tidak mengambil kampanye akbar sebagai langkah pendekatan kepada masyarakat.
"Kami tidak mengambil kampanye akbar. Tim kami terus bergerak door to door, dari rumah ke rumah, untuk menyosialisasikan visi misi Jokowi-JK. Kami mengefektifkan kemampuan tim di lapangan. Pekan lalu kami juga "blusukan"," katanya.
Pada sisi lain, tim pemenangan tingkat kecamatan juga sudah dibentuk di 18 kecamatan di wilayah Kutim. "Mereka yang menjadi ujung tombak. Komposisinya lintas partai dari lima partai pengusung," katanya.
Tentang kendala di lapangan, Agiel mengatakan sejauh ini belum ada yang krusial. "Kami masih belum dapat data dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) terkait perubahan jumlah TPS. Karena dalam pilpres pemilih di satu TPS bisa lebih banyak dibandingkan pemilu legislatif," katanya.
Berdasarkan catatan Agiel, di lapangan tidak terjadi gesekan berarti antar pendukung kandidat. "Bila kami menemukan isu negatif, seperti penghapusan sertifikasi guru, kami langsung meluruskan, dan masyarakat bisa memahami," katanya.
Satu hal yang menarik, ternyata banyak elemen masyarakat yang menggelar nonton bareng debat kandidat. "Kami melihat masyarakat kian cerdas. Situasi panas tampaknya hanya di social media. Banyak yang justru menggelar nonton bareng debat kandidat," katanya. (*)