Pengelolaan Layanan di SMAN 10 Samarinda Tak Ditender

Penunjukan PT MBK sebagai pengelola SMAN 10 Samarinda dilakukan tanpa tender. Lantaran, seluruh dana yang dibayarkan ke PT MBK merupakan beasiswa

Penulis: Rafan Dwinanto | Editor: Sumarsono
TRIBUN KALTIM / NEVRIANTO HP
Satpol PP Samarinda mencongkel gembok pintu asrama SMAN 10 Samarinda, Minggu (16/11/2014) 

SAMARINDA, tribunkaltim.co.id- Penunjukan PT MBK sebagai pengelola SMAN 10 Samarinda dilakukan tanpa tender. Lantaran, seluruh dana yang dibayarkan ke PT MBK merupakan dana beasiswa yang diperoleh setiap pelajar di SMAN 10.

Demikian diungkapkan Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kaltim, Musyahrim, Selasa (18/11/2014). "Beda dengan kegiatan. Ini beasiswa. Jadi, terserah penerima beasiswa mau dibelanjakan ke siapa uangnya, tanpa perlu tender," kata Musyahrim.

Diketahui, setiap pelajar di SMAN 10 Samarinda mendapatkan beasiswa Rp 115 ribu perhari. Sementara, total pelajar di SMAN unggulan milik Pemprov Kaltim ini mencapai 363 pelajar. Jika dikalkulasi, dalam sebulan pihak SMAN 10 bisa menghimpun sekitar Rp 1,2 miliar dari beasiswa milik pelajar.

"Semua pelajar di SMAN 10 mendapatkan beasiswa, sama dengan beasiswa yang diberikan Pemprov Kaltim untuk pelajar lain. Beasiswa ini ditransfer langsung ke rekening tiap-tiap pelajar. Nah, kemudian digunakan pelajar untuk membayar asrama, makan dan lain sebagainya," urai Musyahrim.

Pembayaran tersebut dihimpun oleh pihak sekolah. Selanjutnya, pihak sekolah membayarkannya kepada PT MBK selaku penyedia layanan di SMAN 10. "Masa beasiswa ditender. Ya kalau mereka makan di sekolah bayar, tapi kalau makan di rumah ya tidak bayar," kata Musyahrim. (*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved