Brak! Riki Mengira Maling, Ternyata Rumahnya Ambruk Terkena Longsor
Riki mandengar suara keras:brakkk! Dikira maling masuk, ternyata rumahnya di Perum Ratindo Samarinda ambruk terkena longsor akibat hujan deras semalam
TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Hujan deras yang mengguyur kota Samarinda selama lima sejak sejak pukul 21.00, Senin (1/12) lalu membuat khawatir banyak orang. Terlebih warga yang tinggal di ketinggian bukit seperti di Perumahan Ratindo, Kelurahan Air Hitam.
Kehawatiran itu terbukti. Lima jam kemudian, Riki, seorang warga penghuni Perum Ratindo 2 RT 27 mendengar bunyi keras: brak! Sedetik kemudian plafonnya jebol dan sebagian bagunan rumahnya ambruk. Longsoran menerjang rumahnya dinihari itu.
"Setengah bangunan rumah roboh dan rusak parah. Sudah sejak 2004 rumah ini ditinggali. Saya kira maling, ternyata rumah ambruk," ujar Riki Gunawan pemilik rumah dengan kerusakan terparah kepada Tribun di lokasi.
Hingga Selasa (2/12) siang, masih banyak warga yang ramai-ramai melihat langsung lokasi longsor rumah Riki yang amblas dan hancur. Tidak ada korban jiwa pada musibah tersebut karena saat kejadian Riki cepat-cepat melakukan evakuasi terhadap anak-anak dan istrinya. CPNS di sekretariat Pengawas Penyiaran KPID Samarinda ini bahkan tak sempat memasak makanan sahur untuk puasa Senin karena sebagian rumah termasuk ruangan dapur dan kamar mandi amblas tinggal puing.
Saat dipantau, bagian tengah pun sudah miring dan retak. Rumah itu sudah ditempati Riki dan keluarga sejak tahun 2004. "Malam itu kami sekeluarga lagi tidur di ruang keluarga, tiba-tiba terdengar bunyi brak begitu keras. Ternyata bagian plafon sudah lebih dulu ambruk. Lalu saya selamatkan keluarga dulu," bebernya.
Situasi dramatis detik-detik rumah mulai hancur terjadi mulai pukul 03.00, kejadian ambruk bagian demi bagian rumah terus terjadi hingga pukul 12.00. Hingga akhirnya tinggal menyisakan separuh rumah dan puing reruntuhan.
Rumah nomor 93 itu rencananya masih akan ditempati Riki sekeluarga, diperbaiki perlahan dan bertahap kedepannya. " Hingga jam 10.00, masih ada bagian yang ambruk. Anak istri sudah diungsikan ke rumah keluarga di Juanda. Tadinya saya mau masak sahur untuk puasa, masak gak sempat karena dapur keburu longsor," keluhnya.
Di Kawasan Ratindo tahap dua RT 27 ini memang masuk kontur pemukiman berbukit-bukit. Ditempati kurang lebih 30 rumah 180 KK. Semua bangunan permanen. Menurut Riki, walau cuma tiga rumah yang alami longsor dan dua diantaranya rusak parah, tapi rata-rata rumah lainnya juga sudah alami retak.
Heston, warga lainnya pemilik rumah yang terletak persis bersebelahan dengan rumah Riki juga bernasib serupa.
"Pondasi dapur roboh, saya lagi tidur saat itu lalu terkejut dengar suara keras gemuruh. Ternyata sebagian rumah ambruk dan longsor. Saya juga sudah ungsikan dua anak dan istri saya," ucapnya.
Ketua RT 27 Komplek Ratindo 2, Ahdiat Tunur membenarkannya. Untungnya dia bersyukur tidak sampai ada korban jiwa. " Mulai longsor sekitar jam 03.00. Akibat hujan deras yang terjadi mulai pukul 21.00. Saat itu suara ribut ternyata longsor, dan rumah-rumah ambruk," katanya.
Terkait kejadian ini, Ahdiat sudah cepat-cepat melapor ke kelurahan. " Untung sempat evakuasi. Paling parah dua rumah itu, saya sudah foto dan lapor kelurahan," tegasnya. Dari kejadian ini juga membuat cemas para warga yang berada di kawasan Pandan Mekar. Karena pemukiman ini persis berada di bagian bawah titik longsor.
Nursyirwan Ismail, Wakil Walikota Samarinda melangkah dengan hati-hati di titik rumah yang ambruk akibat longsor itu. Begitu dapat laporan, dia langsung turun meninjau lokasi longsor.
"Listrik amankan. Segera atasi jalur air, jangan sampai dampak longsor merembet ke rumah lain. Diharapkan ada ahli atau konsultan turun tangan juga, jangan sampai kejadian tambah parah," tegasnya.
Wawali mengaku khawatir ada longsor susulan. Dia imbau warga Samarinda yang tinggal di posisi tinggi agar waspada. "Hujan lagi tinggi ini, ancaman pertama longsor, banjir, genangan air. Juga pemadaman listrik karena transmisi tidak semua save ketika hujan," katanya.
Untuk bantuan Wawali janji akan respon cepat, selama prosedur pelaporan dari RT setempat dilakukan cepat. " Bantuan bisa tenaga, alat bahkan uang," katanya.(*)