Berita Eksklusif
Dua Oknum Polisi Terlibat Bantu Pelarian 5 Tahanan dari Polda Kaltim
Seorang anggota polisi membantu mempermudah tersangka membobol jeruji besi sel rumah tahanan, sedangkan seorang lainnya membantu pelarian Bambang.

Laporan wartawan Tribun Kaltim, Margaret Sarita dan Domu D Ambarita
TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Kejadian mencurigakan atas kaburnya lima tahanan Kepolisian Daerah Kalimantan Timur (Polda Kaltim) mulai terkuak. Dua orang oknum anggota polisi diduga membantu pelarian tersangka pelaku kejahatan tersebut.
Seorang anggota polisi membantu mempermudah para tersangka membobol jeruji besi sel rumah tahanan, sedangkan seorang lainnya membantu pelarian Bambang Aspian alias Zulfikar alias Botak (31 tahun) yang terlibat kejahatan narkoba kabur ke Sulawesi Selatan.
"Berdasarkan pengakuan tersangka Bambang alias Botak, mereka melarikan diri dari tahanan dibantu oknum anggota di Polda Kaltim," ujar seorang anggota polisi kepada wartawan Tribun Timur, Tribun Network di Makassar, Sulawesi Selatan, Minggu (4/1/2015).
Menurut anggota polisi yang meminta namanya tidak disebut dalam berita, seorang personel polisi berpangkat Brigadir Polisi Satu (Briptu) diduga mempermudah Botak dan kawan-kawan kabur dari Rutan. Si oknum Briptu ini diduga meloloskan penyelundupan barang-barang yang digunakan para tersangka kabur dari tahanan.
Misalnya, oknum tidak memeriksa barang-barang bawaan tamu yang menjenguk Bambang cs ke dalam rutan, seperti gergaji besi. Bahkan, saat Bambang dan kawan-kawan kabur dari Rutan Selasa (23/12), si oknum tersebut tidak tugas piket. (BACA: Tahanan Kabur dari Sel dengan Menggergaji Jeruji)
Setelah kelima tersangka berhasil ke luar dari sel, mereka dijembut sopir angkutan carteran yang biasa disebut taksi gelap. Mobil penjemput jenis kendaraan multifungsi (MPV) yang membawa mereka meninggalkan kawasan markas Polda Katim. "Mobil ini dicarikan oknum lainnya tadi," kata sumber tersebut.
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Kaltim Kombes Pol Eka Yudha Satriawan mengaku belum dapat memastikan adanya keterlibatan oknum polisi dalam pelarian tahanan tersebut.
"Semua bisa terjadi. Bisa saja ada oknum anggota yang terlibat, tapi karena belum ada alat bukti yang kuat, saya belum bisa komentar. Sebab anggota yang menangkap masih di Makassar, jadi saya belum dapat informasi tentang keterlibatan anggota. Kita tunggu saja hasil pemeriksaannya," ujar Kombes Pol Eka Yudha saat dikonfirmasi Tribun Kaltim dan Tribunkaltim.co, Minggu (4/1/2015) malam.
Kombes Eka, mantan Kapoltabes Balerang (Kepulauan Riau) mengatakan, pengakuan Bambang mungkin saja benar, tapi belum ada bukti. "Kalau ternyata nanti betul ada keterlibatan oknum anggota, akan ditindak sesuai dengan prosedur (di lembaga Polri, red)," kata Eka, yang menjabat sebagai Direskrimum Polda Kaltim sejak Maret 2014, sebelumnya sebagai dosen atau Widyaiswara Muda Sespimmen Sespim Polri Lemdikpol.
Terpisah, Kabid Humas Polda Kaltim Kombes Pol Fajar Setiawan menyangkal informasi tersebut. "Saya saja belum dapat informasinya. Ketua tim yang berada di Makasar, sampai sekarang belum bisa dihubungi. Jangan anu dulu beritanya. Ngarang-ngarang aja itu. Nanti bahaya. Informasi dari siapa?" kata Fajar saat dihubungi melalui ponselnya, Minggu (4/1/2015). (BACA: Bambang, Buronan Polda Kaltim Ditangkap di Makassar)
Fajar meminta agar Tribun Kaltim menunggu kepastian tentang keterlibatan oknum polisi tersebut. "Ini pemeriksaan belum tuntas. Biar diperiksa dulu sana Jatanras Polda Kaltim. Nanti kalau sudah ada informasinya, saya kabari lagi," ujar Fajar.
Jajaran Polda Kaltim sempat geger karena ada lima tahanannya yang bisa kabur dari sel tahanan, Selasa (23/12/2015) dini hari. Dari pemeriksaan jeruji sel tahanan yang dibobol, dipastikan kelimanya menggunakan gergaji besi untuk memotong tiga jeruji berdiameter 3 cm tersebut. Saat Budiono, salah satu dari keempat tahanan yang kabur tertangkap, diketahui, dua batang gergaji besi berhasil masuk ke sel tahanan dengan cara diselipkan di dalam roti yang dibawa pembesuk Bambang alias Botak.
Dua tersangka kini sudah berhasil ditangkap. Kisah pelarian Bambang Aspian alis Botak, berakhir di Makassar, Sulawesi Selatan, Jumat (2/1/2015). Polda Kaltim dan Polda Sulsel menangkap Bambang di dalam ruko Kima Square di Jalan Perintis Kemerdekaan Kilometer 15, Makassar, Jumat pukul 22.00 Wita. Penangkapan sempat tidak berlangsung mulus.
Bambang merupakan salah satu dari lima tahanan yang kabur dari sel tahanan Polda Kaltim. Pelarian mereka mengejutkan banyak pihak, khususnya jajaran Polda Kaltim. Pasalnya, para tahanan terlebih dulu merusak sel dengan cara menggergaji. Tak ada yang mengetahui aksi ini. Padahal sel tahanan berada satu atap dengan gedung Direktorat Kriminal Umum, Kriminal Khusus, dan Narkotika. Gedung ini berada dalam kompleks Polda Kaltim yang dijaga ketat.
Para tahanan yang kabur merupakan penjahat kelas kakap. Bambang seorang tahanan kasus Narkoba. Kemudian Budiono bin Sukatno atas kasus pencurian kendaraan bermotor. Tiga yang lain, yakni Maslani bin Ali alias Ramli alias Abah Badar, Saidul bin Busra alias Adul, dan Muhamad Supiyan Nur alias Utuh Tubruk merupakan tahanan pindahan dari Polres Bontang pada 22 November 2014. Mereka terkait kasus perampokan yang berujung satu orang tewas di Kecamatan Muara Badak Kota Bontang.
Sejauh ini sebanyak 6 anggota Polda Kaltim yang bertugas saat kejadian terancam terkena sanksi tindakan disiplin akibat dari kaburnya kelima tahanan Polda Kaltim tersebut. (BACA: Lima Tahanan Polda Kaltim Kabur)
Dua tahanan sudah berhasil ditangkap kembali. Budiono buronan pertama yang lebih dulu tertangkap pada Senin (29/12) di sebuah rumah kos di Jalan Pramuka di Samarinda. Bambang tertangkap di Makassar. Tiga lagi buron hingga kini. Dengan mengandalkan gergaji kecil, mereka mampu memotong jeruji besi setebal 1,5 inci lalu melarikan diri ke tempat terbuka di belakang kompleks Polda Kaltim.
Dalam pelariannya, mereka menuju Samarinda dengan menumpang mobil travel. Maslani, Saidul dan Supiyan berpisah dengan Budiono dan Bambang di Km 38. Budiono dan Bambang berpisah di Samarinda. Bambang menumpang kapal memuat semen menuju Kabupaten Pangkep, Sulawesi Selatan, lantas melanjutkan perjalanan ke Makassar. (*)
Oknum Permudah Selundupkan Gergaji Besi dan Carikan Kapal
1. Selasa, 23 Desember 2014 sekitar pukul 05.00, lima tahanan Polda Kaltim diketahui kabur dari sel tahanan Polda Kaltim. Kelimanya adalah:
- Budiono bin Sukatno tersangka kasus pencurian kendaraan bermotor berhasil ditangkap 29 Desember di Jalan Pramuka di Samarinda
- Bambang Aspian alias Zulfikar alias Botak kasus narkoba berhasil ditangkap kembali di di Makassar, Sulawesi Selatan, Jumat (2/1).
- Tiga lagi, Maslani bin Ali alias Ramli alias Abah Badar, Saidul bin Busra alias Adul, dan Muhamad Supiyan Nur alias Utuh Tubruk merupakan tahanan pindahan dari Polres Bontang pada 22 November 2014. Mereka terkait kasus perampokan yang berujung satu orang tewas di Kecamatan Muara Badak Kota Bontang. Ketiganya masih buron
2. Pelarian Bambang dan kawan-kawandiduga melibatkan dua oknum anggota Polda Kaltim; seorang berpangkat Briptu dan seorang lainnya masih dirahasiakan.
3. Si Briptu membantu memudahkan komplotan Botak menyelundupkan peralatan seperti gergaji besi untuk membobol teralis sel tahanan. Sedangkan seorang lainnya membantu pelarian setelah para tersangka kabur dari Rutan
4. Saat Botak cs kabur melalui jeruji yang sudah dibobol, si Briptu tidak bertugas padahal dia seharusnya piket. Ia piket baru datang pukul 06.30 Wita, Rabu 24 Desember.
5. Setelah kabur, Botak cs sempat bersembunyi di belakang rumah ibadah yang berada tak jauh dari Mapolda Kaltim - Balikpapan sambil menunggu dijemput sopir taksi gelap jenis mobil multifungsi.
6. Setelah mobil tiba, Botak cs kemudian bertolak menuju pelabuhan kapal barang Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar). Sedianya komplotan ini akan berangkat menumpang kapal ke Pangkep, Sulawesi Selatan. Namun karena tidaka da kapal, mereka kemudian bergeser ke Kota Samarinda dan sempat menginap di salah satu hotel di Jalan KH Agus, kamar nomor 100. Kamar hotel itu dipesan menggunakan nama sopir taksi gelap tadi.
7. Dari hotel tersebut, Botak cs dibantu oknum polisi si Briptu menumpang kapal pengangkut semen di Samarinda, menuju Sulawesi Selatan. Bahkan informasi lainnya, bukan hanya si Briptu yang terlibat membantu pelarian Botak dan kawan-kawan, melainkan ada seorang lagi anggota Polri.
8. Botak cs ditangkap tim Polda Sulawesi Selatan.di Ruko Kima Square Jalan Perintis Kemerdekaan Km 15 Makassar, Jumat (2/1) pukul 21.30 Wita. Hingga Minggu (4/1), anggota Polda Kaltim masih mendalami pemeriksaan di Makassar. (*)