PDAM Bantah Aktivitas Mesinnya Sebabkan Longsor di Samarinda

Warga meminta PDAM membuat saluran air di dekat intake PDAM di Selili.

TRIBUNKALTIM/NEVRIANTO HARDI PRASETYO
Wawalikota Samarinda Nusyirwan Ismail meninjau rumah yang ambruk terkena longsoran di Samarinda. 

TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Hingga saat ini penyebab musibah longsor yang terjadi di Jalan Lumba-lumba Rt 17 Kel Selili belum diketahui secara pasti. Banyak yang beranggapan jika longsor terjadi tidak hanya disebabkan karena faktor alam.

Sebagaimana diungkapkan oleh Nurhayati (30), salah seorang warga korban longsor Selili. Dia menilai jika longsor kali ini tidak hanya disebabkan oleh cuaca dan kondisi alam, melainkan karena aktivitas intake PDAM yang menyebabkan tanah mudah bergerak.
"Longsor kali ini penyebabnya Intake PDAM, ada pipa yang bocor namun tidak dibuat parit, akhirnya longsor lagi, tahun 2007 juga pernah longsor di daerah ini, jelasnya.

Dia pun berharap agar pemerintah dapat jeli dalam mengambil sikap perihal kejadian ini. Sama halnya dengan Nurhayati, Suriansyah (65) menjelaskan tahun ini merupakan longsor yang ketiga kalinya terjadi di daerah Selili, dari tahun 1998, 2006 dan 2015.
Dia menuturkan, sejak PDAM membangun intake di Selili, PDAM tidak membuat saluran air, hal ini menyebabkan air menjadi tersumbat di dalam tanah dan menyebabkan tanah mudah bergerak.

"Kalau PDAM mau membangun (saluran air) tentu saja mengurangi risiko terjadinya longsor, walaupun saya akui daerah ini memang pada posisi di lereng gunung," paparnya.

Sementara itu, Humas PDAM Tirta Kencana M Lukman menjelaskan, aktivitas PDAM di Selili bukanlah penyebab dari terjadinya longsor. Karena menurutnya getaran yang ditimbulkan oleh mesin PDAM tidak bergetar dengan keras yang mengakibatkan tanah mudah bergerak.
"Kami memang sempat disalahkan atas musibah longsor di Selili, tetapi setelah kami telusuri, getaran mesin kami tidak terlalu signifikan berdampak terhadap getaran tanah," jelasnya.

Kendati demikian, dirinya tidak ingin berspekulasi atas kejadian ini, dia berharap warga segara dapat dievakuasi ke tempat yang lebih aman.

Sementara itu aktivitas PDAM dalam menyalurkan air ke masyarakat saat ini sudah teraliri dengan lancar, tetapi debit air tidak sebesar sebelum longsor. IPA Selili PDAM pun dapat mengaliri daerah distribusianya, daerah Samarinda Ilir dengan daerah Sungai Pinang.
"Pipa 300 dan 150 yang sempat putus karena longsor telah diperbaiki. Jadi, sekarang aliran air ke pelanggan sudah teraliri dengan lancar, tetapi memang jumlah airnya tidak sebanyak biasanya," pungkasnya. (*)

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved