Pemadaman Listrik

Listrik Padam, Hunian Hotel Naik hingga 100 Persen

Padamnya listrik akibat ganguan pada Sistem Mahakam ternyata membawa berkah bagi sebagian hotel di Samarinda, tak terkecuali Aston Samarinda Hotel

TRIBUN KALTIM/NEVRIANTO HP
Lomba making bed Hotel Aston Samarinda. 

TRIBUNKALTIM.CO - Padamnya listrik akibat ganguan pada Sistem Mahakam ternyata membawa berkah bagi sebagian hotel di Samarinda, tak terkecuali Aston Samarinda Hotel & Convention Center.

Hotel yang terletak di Jalan Pangeran Hidayatullah ini yang berhasil menembus tingkat hunian 100 persen atau 165 kamar.

"Semalam (Rabu malam, red) okupansi kami tembus 100 persen atau mencapai 165 kamar. Ini yang namanya dibalik musibah ada hikmahnya," kata M Zuwaini, General Manager Aston Samarinda Hotel&Convention Center, Kamis (19/2/2015).

Padahal okupansi hotel pada hari libur dan Minggu biasanya hanya berkisar 65 persen. Namun karena pemadaman listrik, okupansi pun meningkat drastis. (BACA: Gangguan Transmisi jadi Penyebab Padamnya Listrik di Empat Kota)

"Hari ini (Kamis) okupansi mencapai 75% dan itu cukup tinggi karena hari libur atau Minggu itu paling tinggi okupansi berkisar 65%," ujarnya.

Kendati demikian, Zuwaini mengaku pihaknya juga mengalami kerusakan fasilitas berupa lift, ketika listrik padam, Rabu (18/2/2015) malam. Lift terpaksa diperbaiki dan kembali normal Kamis (19/2/2015) pada pukul 11.00.

"Kami memiliki tiga lift tamu dan ketika satu lift rusak, masih ada dua lift yang beroperasi normal. Namun kini ketiga lift sudah beroperasi," ujarnya.

Pemadaman listrik mau tak mau juga berimbas pada pemakaian bahan bakar solar industri yang mesti disiapkan hotel. Pemadaman lisrik yang melebihi 12 jam ini untungnya telah diantisipasi hotel dengan dua generator set yang digunakan bergantian.

"Genset tidak mungkin digunakan selama 24 jam. Tadi baru saja di-switch menggunakan genset yang satunya lagi. Untuk bahan bakar, tadi pagi kami menggunakan 5.000 liter solar dan tadi siang kami siapkan 10.000 liter solar industri lagi untuk berjaga-jaga kalau saja pemadaman listrik berlangsung lama," paparnya, kemarin. (BACA: Listrik Padam Seharian, Gubernur Kaltim Banyak Terima SMS Kecaman)

Kendati tidak menyebut detail biaya yang dikeluarkan untuk solar industri, Zuwaini mengaku kondisi ini cukup membebani biaya operasional hotel. Pihak hotel juga belum mendata kerusakan peralatan di kamar hotel ataupun dapur yang mungkin terjadi karena pemadaman listrik.

"Kami bersyukur ketika pemadaman listrik terjadi, kegiatan operasional office sudah selesai. Namun kami belum melihat apakah ada kerusakan peralatan dapur dan bagian lainnya," ujarnya.

Sementara itu, Purhandoko General Manager Big Mall Samarinda di Jalan Untung Suropati mengatakan, pemadaman listrik jelas berimbas terhadap biaya operasional khususnya untuk penggunaan solar industri. Dalam operasionalnya, listrik PLN menyuplai sekitar 50 persen dari kebutuhan listrik Big Mall dan setengahnya lagi disuplai dari genset.

"Saat ini otomatis sangat berdampak karena pemadaman listrik. Soal hitung-hitungan biaya belum tahu, tapi kebutuhan listrik Big Mall memang besar," ujarnya.

Kendati demikian, pihaknya tidak lantas mengurangi kenyamanan pengunjung. Apalagi Kamis (19/2/2015) yang bertepatan dengan hari libur, jumlah pengunjung terlihat lebih banyak dibandingkan hari biasanya.

"Meskipun cost tinggi tetapi kami tidak mengurangi kenyamanan. Apalagi di Big Mall ada Premiere XXI yang membutuhkan aliran listrik yang stabil dan tidak terputus. Kami tidak mengurangi layanan terhadap publik karena kami sudah siap dengan konsekuensinya," ujarnya. (*)

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved