Astronomi

Bagaimana Tata Surya Terbentuk dan Dari Mana Berasal? Ini Jawabannya

Kisah ini dimulai dari kelahiran bintang yang kita kenal dengan nama Matahari, 4,6 milyar tahun lalu.

BUZZLE.COM
Proses pembentukan tata surya 

Proses penggabungan ini terus terjadi dan planetesimal terus bertumbuh semakin besar yang kemudian dikenal sebagai protoplanet aka cikal bakal planet. Protoplanet dalam interaksinya menarik planetesimal dengan komposisi yang mirip untuk bergabung dan membentuk planet.

Karena semakin jauh temperaturs semakin rendah, maka di dekat Matahari, planetesimal yang terbentuk berupa batuan dan logam karena gas sudah pasti menguap. Dan terbentuklah planet batuan seperti Merkurius, Venus, Bumi, dan Mars.

Semakin jauh, selain dari batu dan logam, planetesimal juga terbentuk dari serpihan es. Interaksi antara planetesimal yang disusun oleh batu, logam dan serpihan es dengan planetesimal lain membentuk inti planet raksasa. Inti yang terbentuk sangat besar dan mampu menangkap gas hidrogen dan helium untuk membentuk atmosfer yang sangat tebal. Pada akhirnya terbentuklah planet raksasa yang kaya hidrogen dan helium dengan inti batuan yang mampat.

Kalau kita menjelajah semakin jauh ke bagia luar piringan, maka kondisinya pun semakin dingin. Sangat dingin karena temperatur semakin rendah. Di area terluar nan dingin itu, masih ada planetesimal es yang tetap bertahan dan membentuk benda-benda kecil berukuran beberapa kilometer.

Benda-benda kecil tersebut dikenal sebagai benda di Sabuk Kuiper. Beberapa obyek di sabuk Kuiper memiliki ukuran cukup besar seperti Pluto, Makemake, Sedna, Eris yang kemudian digolongkan sebagai planet kerdil karena tidak mampu “membersihkan” area di sekelilingnya dari planetesimal lainnya. Jadi kalau obyek-obyek ini merupakan sebuah planet, maka gravitasinya cukup untuk menarik obyek lain di sekelilingnya untuk bergabung atau melontarkannya ke luar Tata Surya.

Sementara itu, area di antara Mars dan Jupiter diisi oleh benda-benda kecil lainnya yang dikenal sebagai sabuk asteroid. Di area ini, kumpulan planetesimal batuan berukuran beberapa meter sampai dengan 1000 km bergerak mengelilingi Matahari. Planetesimal di area ini merupakan sisa pembentukan Tata Surya yang tidak berhasil berkoalisi membentuk planet karena gangguan gravitasi dari Jupiter.

Satelit Alam & Cincin Planet Raksasa

Planet-planet di Tata Surya diketahui memiliki pengiring atau satelit alam. Untuk planet raksasa, satelit alam diyakini terbentuk lewat proses hampir serupa dengan kelahiran planet. Pada masa awal pembentukan planet raksasa, terdapat sejumlah besar gas di sekeliling planet yang kemudian berinteraksi membentuk satelit-satelit di sekeliling sang planet.

Untuk Mars, satelit pengiringnya terbentuk di tempat lain dan kemudian ditangkap oleh Mars untuk mengitarinya. Sedangkan pengiring Bumi, Bulan, terbentuk lewat tabrakan Bumi dengan sebuah benda yang diduga sebesar Mars dan kemudian sisa tabrakan itulah yang menjadi Bulan yang mengelilingi Bumi.

Sementara planet terdekat dengan Matahari yakni Merkurius dan Venus tidak memiliki satelit, karena jika ada satlit di sana maka satelit itu tidak dapat bertahan.

Dalam proses pembentukan seluruh planet di Tata Surya, ketika planet raksasa sudah terbentuk, maka planetesimal yang bergerak dekat dengan planet akan dikoyakkan oleh gravitasi dan pecahan-pecahannya kemudian terperangkap mengorbit planet raksasa sebagai cincin.

Sejauh ini demikianlah yang kita pahami tentang sejarah Tata Surya tempat tinggal kita. Penemuan-penemuan detil-detil lain di Tata Surya maupun di sistem keplanetan lain akan semakin memperkaya pemahaman kita.(Langitselatan)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved