Film

Perjalanan Kisah Masa Lalu di Filosofi Kopi

Sebuah kedai kopi membawa dua sahabat, Ben dan Jody, lebih memahami karakter masing-masing.

Arsip Visinema Pictiures
Filosofi Kopi arahan sutradara Angga Dwimas Sasongko 

TRIBUNKALTIM.CO, JAKARTA -  Sebuah kedai kopi membawa dua sahabat, Ben dan Jody, lebih memahami karakter masing-masing. Bahkan, kedai yang diberi nama Filosofi Kopi membawa keduanya memaafkan dan berdamai dengan luka- luka batin di masa lalu.

Film Filosofi Kopi dikemas ringan dan mengalir. Film yang disutradarai Angga Dwimas Sasongko ini menggambarkan proses panjang di balik hadirnya secangkir kopi. Kehidupan urban dengan gaya hidup ngupi-ngupi di kafe disandingkan dengan ngopi sederhana ala petani desa di Ijen, Banyuwangi.

Ada gambaran-gambaran petani yang menanam, merawat, dan memanen tanaman kopi serta proses lelang, distribusi, dan pengolahan biji kopi oleh tangan-tangan barista, para peracik kopi. (Baca juga: Game of Thrones Season 5 Bocor di Internet)

Aneka metode memanggang, menggiling biji kopi, hingga mengolah aneka sajian kopi teramu apik dalam balutan kehidupan persahabatan Ben (Chicco Jerikho) dan Jody (Rio Dewanto).

Film Filosofi Kopi yang diadaptasi dari kumpulan cerita pendek karya Dewi Lestari.

Ben adalah sosok keras kepala dan independen yang tergila-gila dengan kopi. Ia terobsesi untuk membuat kopi-kopi ternikmat bagi pelanggan yang datang ke kedainya.

Sementara Jody adalah seseorang yang rasional dan cenderung materialistis.

Hari-hari Ben dan Jody disibukkan dengan pekerjaan mengelola kedai kopi Filosofi Kopi. Kedai ini merupakan perpaduan sekaligus pertarungan antara idealisme Ben terhadap kopi dengan otak dagang Jody yang ingin menghasilkan profit sebesar-besarnya.

Kedatangan seorang pengusaha yang memberi tantangan membuat kopi terenak dengan imbalan Rp 100 juta membawa keduanya pada tahap kehidupan yang tak terduga.

Ben menerima tantangan dengan syarat imbalan dinaikkan menjadi Rp 1 miliar dengan kompensasi ia akan ganti membayar Rp 1 miliar jika kalah.

Keputusan gila Ben membuat Jody bertambah pening karena itu berarti beban utangnya akan bertambah menjadi Rp 1,8 miliar. Ia mewarisi utang Rp 800 juta dari sang ayah. (Baca juga: Wow, 230 Mobil Mewah Eropa Ringsek di Fast & Furious 7)

Dalam perjalanan mencari formula kopi ternikmat, keduanya bertemu dengan El (Julie Estelle), seorang food blogger dan Q-grader atau pencicip cita rasa kopi yang bersertifikat internasional, serta pasangan suami-istri petani kopi Pak Seno (Slamet Rahardjo) dan Bu Seno (Jajang C Noor).

Di sini, keangkuhan Ben yang dilambangkan dengan kopi yang dibuat oleh barista berpengalaman dengan proses dan alat modern berhadapan dengan kebersahajaan kopi tubruk seduhan Pak Seno, petani sederhana.

Kelimanya lalu terlempar pada kisah masa lalu masing-masing dengan kenangan, luka batin, dan trauma yang sempat tertoreh dalam relasinya bersama orang-orang terkasih.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved