Berita Utama

Rita Senang Digantikan Meiliana sebagai Pj Bupati

Setelah mendengar kabar ini, Rita mengatakan akan segera menghubungi Meiliana.

TRIBUN KALTIM
Rita Widyasari dan Dr Meiliana 

TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Bupati Kutai Kartanegara (Kukar) Rita Widyasari menyambut positif penunjukan Asisten IV Setprov Kaltim, Dr Meiliana, sebagai penjabat (Pj) yang akan menggantikannya ketika masa jabatan Rita berakhir 30 Juni mendatang.

"Alhamdulillah, saya yakin beliau bisa. Saya kenal baik dengan beliau, komunikasinya dengan siapapun lancar," ujar Rita, kepada TribunKaltim.co, Rabu (22/4/2015).

Namun ia mengaku belum tahu kabar penunjukkan tersebut. "Saya baru tahu dari kamu (Tribun) soal penunjukkan Meiliana sebagai Pj Bupati," ujarnya.

"Tapi kalau Bu Meiliana saya senang, apalagi sesama wanita. Saya dengan beliau selalu komunikasi, bahkan sejak beliau menjabat Kepala LAN (Lembaga Administrasi Negara) Samarinda, saya sering dibawa ke mana-mana untuk mengajar, seperti LAN Makasar, LAN Surabaya dan LAN Samarinda."

Setelah mendengar kabar ini, Rita mengatakan akan segera menghubungi Meiliana. "Saya akan BBM (BlackBerry Messenger) beliau. Saya titip WTP (Wajar Tanpa Pengecualian), LAKIP (Laporan Akuntabilitas Instansi Pemerintah), LPPD (Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah) yang selama ini saya perbaiki tetap bertahan dan kalau bisa meningkat," katanya.

(BACA juga: Rita Widyasari Tak Menampik Dirinya Disebut Kandidat Pengganti Mukmin)

Sebelumnya, Rita mengusulkan Asisten I Setkab Kukar, Chairil Anwar, untuk mengisi Pj Bupati. Ia menilai Charil sosok yang sangat memahami Kukar.

"Beliau tahu betul bagaimana Pemkab Kukar meraih dan mempertahankan predikat WTP dari BPK RI dan LPPD," ujarnya.

Namun demikian Rita menyadari penunjukkan Pj Bupati merupakan kewenangan Pemprov. Kendati tak menjabat Bupati lagi, Rita berjanji akan tetap melakukan pengawasan melalui DPRD Kukar di mana ada 19 perwakilan Partai Golkar di dalamnya.

"Waktu enam bulan bukan waktu sebentar, jangan sampai PJ Bupati banyak mengeluarkan peraturan yang kurang tepat," katanya.

Terpisah, Meiliana mengaku senang ditunjuk sebagai Pj Bupati Kukar. "Senang, karena diberi kepercayaan oleh Pak Gubernur. Sebagai aparatur negara, tentu saya harus loyal kepada pimpinan," kata Meiliana.

Meiliana menuturkan, kepercayaan yang diberikan Gubernur Awang Faroek Ishak, menjadi tantangan untuk bekerja lebih baik. Ia berjanji tidak sombong dan lupa diri saat mengemban amanah tersebut.

"Kalau diberi kepercayaan jangan sombong. Yang penting, saya terus bekerja, dan meningkatkan kinerja. Saya tidak neko-neko," ujarnya. (BACA juga: Bupati Rita Diwisuda Sultan Malaysia)

Meski berteman sejak lama dengan Rita, ia mengaku belum berkomunikasi terkait penunjukan posisi tersebut. "Sering komunikasi say hello, tanya kabar. Kan berteman sudah lama. Tapi komunikasi intens mengenai ini (Penjabat Bupati) belum. Saya kira Bu Rita sudah tahu kabar ini dari media," katanya.

Meiliana mengatakan tak menyiapkan program khusus untuk Kukar. Menurutnya, program yang digagas Pemkab Kukar saat ini sudah bagus.

"Kita lanjutkan saja, karena yang ada sekarang ini sudah bagus. Kukar sudah WTP (Wajar Tanpa Pengecualian) juga," ujarnya.

Menurutnya, tugas utama aparatur yakni melayani masyarakat. "Kalau saya tidak muluk-muluk. Bagi saya bisa membuat masyarakat merasa nyaman, merasa terlayani dengan baik, itu sudah sangat memuaskan," katanya.

Sementara itu Asisten I Setprov Kaltim, Aji S Fathurahman mengatakan dirinya belum pasti menjadi Penjabat Walikota Samarinda, menggantikan Sjaharie Jaang meski hal itu sudah disampaikan Gubernur Awang.

"Belum diusulkan ke Mendagri. Yang sudah diusulkan itu Kabupaten Mahakam Ulu (Mahulu) dan Kukar. Saya baru nominasi saja, karena masa jabatan Walikota Samarinda baru berakhir November nanti," kata Fathur. (BACA juga: Rita: Kalau Sudah Ada Aku Tidak Ada yang Berani)

Jika dipercaya, kata Fathur, dirinya siap menjalankan program pemerintah yang sudah digagas di Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Samarinda.

"Tidak ada program baru, karena November itu APBD Perubahan 2015 Samarinda sudah disahkan, dan kemungkinan rancangan APBD 2016 juga sudah disiapkan," ujarnya.

Lagi pula, lanjut Fathur, jabatan Pj Walikota Samarinda tergolong singkat, hanya sekitar empat bulan. "Akhir November menjabat, dan paling berakhir di Maret 2016. Jadi saya hanya menjalankan program rutin saja," katanya.

Sementara itu, Kepala Bagian Pemkab Berau, Hendratno mengaku belum mengetahui penunjukan Bere Ali sebagai Penjabat Bupati Berau. "Kalau di bagian pemerintahan belum ada," ujarnya.

Menurut Hendratno, pihaknya sudah mengirimkan surat yang berisi usulan penjabat dipegang oleh pejabat lokal untuk efisiensi.

"Kita usulkan pejabat lokal demi efisiensi, karena masa jabatannya tidak lama. Tapi kita belum pernah usulkan nama, hanya usulan saja penjabat adalah pejabat lokal," katanya.

Namun demikian, kata Hendratno, pihaknya menyerahkan keputusan kepada Gubernur Kaltim. (top/rad)

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved