Travelling dan Kuliner
Pulang Liburan, Ini Dia Lima Jenis Oleh-oleh yang Murah Meriah
Harusnya bujet oleh-oleh juga tak lebih dari 10 persen dari bujet perjalanan liburan karena oleh-oleh bukanlah kebutuhan.
Biasanya oleh-oleh ini diminati dan dicari oleh kaum perempuan. Berguna untuk menyimpan uang receh dan koin. Bisa juga menyimpan alat kosmetik kecil macam lipstik, bedak, atau kaca kecil.
Di banyak kawasan wisata, dompet kecil bervariasi bentuknya. Biasa bercirikan kain khas atau gambar ikon lokal. Makanya dompet kecil juga bagian dari keindahan dan kreasi budaya lokal.
4. Bulpen
Anak sekolah, mahasiswa dan pekerja pasti suka dikasih bulpen karena memang mereka butuh. Apalagi bulpen di kawasan wisata biasanya bercirikan khas lokal jadi lucu dan unik.
Misalnya bulpen dari Yogyakarta atau Bali kepalanya adalah wayang. Bisa juga berbalut kain atau tenun khas lokal. Di Singapura banyak bulpen berkepala Merlion. Kantor pusat PBB di New York pun menjual bulpen bergambar lambang PBB. Wow, keren kan?
Pastinya bulpen ini juga murah harganya. Banyaknya dikemas dalam jumlah banyak. Satu plastik isi 5 atau 10. Sekali beli juga bisa dibagikan kebanyak teman dan saudara. Murah, mudah, simpel, dan berguna.
 KOMPAS.COM/I MADE ASDHIANA Kerupuk Bangka, salah satu oleh-oleh khas dari Bangka Belitung.
                                                                                                                                                                                                              KOMPAS.COM/I MADE ASDHIANA Kerupuk Bangka, salah satu oleh-oleh khas dari Bangka Belitung. 
5. Makanan ringan khas lokal
Hindari memberi makanan berat sebagai oleh-oleh. Pastikan juga waktu kedaluwarsanya. Maka itu kalau mau beli makanan sebagai oleh-oleh, belilah makanan ringan. Selain mudah bawanya, murah harganya, juga tidak sensitif terhadap bau atau basi.
Biasanya makanan ringan sebagai oleh-oleh ada khas lokal adalah makanan yang tidak asing bagi orang pada umumnya. Misalnya permen ikan atau permen pedas dari Tiongkok, cokelat rasa teh hijau dari Jepang atau kacang Bali dari Bali. (Fira Abdurachman)

:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/kaltim/foto/bank/originals/suvenir_20150501_151259.jpg)
:format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/kaltim/foto/bank/originals/pergikulinercom-nasi-pecel-madiun-mbak-ira.jpg) 
                 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					 
				
			:format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/kaltim/foto/bank/originals/20251023_Rekomendasi-Nasi-Pecel.jpg) 
											:format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/kaltim/foto/bank/originals/20250527-kehadiran-tiga-brand-kecantikan-di-pentacity.jpg) 
											:format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/kaltim/foto/bank/originals/Bubur-Ayam-Senopati-Instagrambuburayamsenopati.jpg) 
											:format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/kaltim/foto/bank/originals/tribun-travel-ilustrasi-paspor-wni.jpg) 
											:format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/kaltim/foto/bank/originals/20250815_Mie-Ayam.jpg)