Feature

Hasilkan 1 Juta Dollar, Merry Riana Mengaku Pernah Ditolak saat Bagi Brosur

Seminar motivasi bertajuk Semangat Sejuta Suluh dihadiri ratusan peserta dari segala usia.

TRIBUN KALTIM/FACHMI RACHMAN
Pembicara sekaligus penulis 1 Juta Dollar Singapura berbicara di hadapan peserta Seminar motivasi bertajuk Semangat Sejuta Suluh di Gedung Kesenian Balikpapan, Rabu (21/5/2015) malam. 

TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Seminar motivasi bertajuk Semangat Sejuta Suluh dihadiri ratusan peserta dari segala usia.

Mereka yang hadir di Gedung Kesenian Balikpapan begitu antusias menyimak cerita pengalaman motivator Merry Riana. Wanita asal Jakarta yang berhasil meraih penghasilan 1 juta dollar Singapura tiap tahun di negeri Singa tersebut.

Meski acara sempat molor dua jam lebih, namun tidak mengurangi antusias peserta yang kebanyakan berprofesi sebagai marketing ingin mengetahui tips sukses ala Merry Riana.

Sebelum acara dimulai, diselingi tari khas Kalimantan Timur, Tari Enggang serta alunan beberapa lagu dari band lokal sebagai penghibur.

Tepat pukul 22.00 Wita, Merry Riana keluar mengenakan cardigan panjang warna merah dipadukan short dress hitam corak polkadot dan menyapa ratusan peserta.

Baca: Peserta Menilai Merry Riana Inspirasi para Marketing

Tidak begitu banyak berbasa-basi, Riana pun langsung pada inti pembicaraan. Berbagi pengalamannya ketika masih terbelit finansial.

"Saya dulu hanyalah orang biasa yang tinggal di kawasan Jakarta Utara, tepatnya di Tanjung Priok. Anda tahu kan betapa kerasnya kehidupan di wilayah sana. Saya pun tidak ada kepikiran kuliah ke luar negeri hingga sukses di sana (Singapura). Itu berawal saat 17 tahun yang lalu (1998)," ujar Riana memulai kisah pengalaman.

Pada masa-masa awal kuliah di Singapura, Merry Riana sempat berutang 40 ribu dollar Singapura kepada Pemerintah Singapura.

Uang yang ia dapatkan dari pinjaman tersebut harus digunakan 10 dollar atau Rp 90 ribu selama sepekan. Dia pun membandingkan biaya hidup Singapura, Jakarta dan melibatkan masyarakat Kota Balikpapan dari segi menu makanan.

"Anda bisa bayangkan per hari saya harus mengeluarkan biaya 12 ribu dollar pada 1998. Anda tahu gimana biaya hidup di Singapura. Coba deh saya tanya, harga nasi goreng di Balikpapan berapa? Rp 15 ribu? Masih murah di Jakarta dong," ujarnya.

Merry Riana ketika berusia 20 tahun mempunyai impian agar berhasil terbebas dari finansial.

Keinginannya terkabul, di usia 23 tahun, dia berhasil meraih penghasilan 220 ribu dollar Singapura. Tiga tahun kemudian, usia 26 tahun, mencetak keberhasilan luar biasa meraih penghasilan 1 juta dollar Singapura dengan berprofesi sebagai marketing asuransi.

Merry Riana sempat mengisahkan pengalaman ditolak saat membagikan brosur di Singapura. Pengalaman dari nol tersebut dia lakukan saat duduk di bangku perkuliahan.

"Siapa yang pernah bagi-bagi brosur angkat tangannya. Siapa yang pernah ditolak ketika menawarkan? Itulah yang saya rasakan waktu di sana (Singapura). Tapi saya terus berjuang walaupun banyak hambatan. Karena waktu saya mau bekerja, saya hanya memakai izin visa kuliah. Jadi, banyak ditolaklah sama perusahaan-perusahaan," ungkapnya.

Sumber: Tribun Kaltim
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved