Ramadhanku

Pernah Dijatuhi Bom Tapi Masjid Al Ula Tetap Berdiri Hingga Kini

Sebagai masjid tertua di Kota Balikpapan, Majid Jami' Al Ula yang berdiri kokoh di Jalan Jenderal Suprapto No 1 Kelurahan Baru Ulu.

TRIBUN KALTIM/MUHAMMAD ALIDONA
Masjid Jami Al Ula yang berdiri kokoh di Jalan Jenderal Suprapto No 1 Kelurahan Baru Ulu dibangun oleh para saudagar pada zaman Pemerintahan Belanda. 

Banyak yang menyebut bahwa masjid ini berdiri sejak 1890-an. Sejarah panjang yang dimilikinya sebagai saksi sejarah perkembangan kampung bernama Balikpapan yang menjelma menjadi kota maju di Kalimantan.

Aswat menuturkan, awalnya masjid ini hanyalah sebuah surau (mushala) kecil dengan bentuk bangunan berupa dinding dan lantai kayu, beratap daun Nipah serta bertiang kayu ulin.

Masjid ini dibangun para saudagar yang berlabuh di Kampung Baru. Mereka berdagang berbagai keperluan masyarakat kala itu disamping syiar Islam di bumi Borneo.

Para pedagang tersebut berasal dari berbagai daerah, seperti Sulawesi, Banjarmasin, Penajam dan tempat -tempat lainnya. Kala itu, Kampung Baru tidak memiliki tempat untuk shalat sehingga para saudagar bersepakat membangun surau.

Kemudian dipilihlah tempat di pinggir pantai untuk mendirikan surau yang kini lebih dikenal dengan nama Masjid Jami' Al Ula.

Renovasi terakhir Masjid Jami' Al Ula dilakukan pada 2014 dengan penambahan empat menara baru yang dibangun di setiap sudut.

Pembuatan plafon, tempat wudhu, menambah ketinggian menara induk setinggi tujuh meter, dan pelapisan untuk dinding masjid dengan granit.

Sayangnya, serangkaian renovasi tersebut, tak ada lagi sejarah yang tertinggal dari bangunan lama, meskipun dokumentasi atau berupa fisik dari bangunan lama berkonstruksi kayu itu.

Bahkan pilar masjid lama yang kini buat sebagai tiang pancang untuk menara induk yang tersisa pada renovasi terakhir sudah tidak ada lagi. (*)

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved