Ratusan Ribu Pesan dari Kelompok ISIS Dikirim Melalui Twitter Setiap Hari
Unit kepolisian baru ini akan mencatat akun milik kelompok militan Negara Islam yang berhasil dideteksi setiap dua jam.
TRIBUNKALTIM.CO - Sebuah unit kepolisian baru Eropa sedang dibentuk untuk mengidentifikasi orang-orang yang menggunakan media sosial dalam merekrut kaum muda Muslim demi bergabung dengan kelompok Negara Islam atau dulu disebut ISIS.
Badan Kepolisian Eropa, Europol mengatakan ada ratusan ribu pesan yang dikirim melalui Twitter setiap hari yang dikirim melalui akun terkait kelompok militan yang menguasai sebagian wilayah Suriah dan Irak.
Unit kepolisian baru ini akan mencatat akun milik kelompok militan Negara Islam yang berhasil dideteksi setiap dua jam.
Badan Kepolisian Eropa meyakini sejauh ini ada sekitar lima ribu warga negara Uni Eropa, termasuk Inggris, Perancis, Belgia dan Belanda, telah melakukan perjalanan ke kawasan Suriah dan Irak yang dikuasai kelompok Negara Islam.
Kasus terakhir terjadi di Inggris ketika tiga saudara perempuan asal Bradford, Inggris dan sembilan anak mereka memisahkan diri menjadi dua kelompok untuk menyeberangi perbatasan ke Suriah.
BACA juga: Ini Postingan Foto Wanita Anggota ISIS yang Beredar di Media Sosial
Penyelundup yang mengatur sejumlah operasi perbatasan ISIS mengatakan kelompok pertama masuk pada hari Rabu (17/6/2015) dan kelompok kedua pada hari Kamis.
Khadija, Sugra dan Zohra Dawood serta anak-anak mereka menghilang setelah mengunjungi Arab Saudi.
Ketiga ibu dan sembilan anak-anak hilang setelah menjalankan ibadah umrah di Arab Saudi. Saudara laki-laki mereka diyakini bergabung bersama kelompok ekstrem di Suriah.
Mereka awalnya dijadwalkan terbang pulang melalui Bandara Manchester, Inggris, setelah umrah. Iqbal dan Shoaib kemudian melapor kepada polisi bahwa keluarga mereka hilang.
Pada 9 Juni, mereka diyakini terbang ke Istanbul, Turki, rute yang biasa digunakan untuk masuk ke Suriah. (BBC Indonesia)