PPDB Online
Wah, Ada 6.760 Siswa tak Masuk Sekolah Negeri
Memasuki hari kedua pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) online, suasana pendaftaran di beberapa sekolah relatif lebih sepi.
Penulis: tribunkaltim |
Laporan wartawan Tribun Kaltim, Cornel Dimas dan M Alidona
TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Memasuki hari kedua pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) online, suasana pendaftaran di beberapa sekolah relatif lebih sepi. Di SMKN 5 Balikpapan misalnya.
Pendaftar lebih banyak menggunakan model B, terbukti banyaknya orangtua dan siswa pendaftar datang ke sekolah hanya melakukan verifikasi berkas.
Ketua Panitia PPDB Online SMPN 22 Balikpapan Saryono mengatakan, pelaksanaan PPDB online hari kedua lebih tertib dibandingkan hari pertama, kemarin. Kebanyakan pendaftar menggunakan model B, sedangkan pendaftar model A hanya beberapa. Jumlah pendaftar yang telah terlayani di SMPN 22 hari pertama 153 pendaftar, sedangkan hari 133 pendaftar.
Meski, Dinas Pendidikan Balikpapan telah memberlakukan siswa PPDB online, ternyata masih ada orangtua siswa yang tidak paham. Mereka masih menganggap pendaftaran siswa seperti dulu.
Baca: Keluhan Warga Warnai Pelaksanaan PPDB Online
Aidil, satu dari beberapa orangtua lain yang belum tahu PPDB Online. Dia datang ke sekolah untuk melihat pengumuman hasil seleksi siswa. Padahal, bagi siswa yang ingin tahu hasil seleksi cukup melihat internet, tanpa harus datang ke sekolah.
Sementara itu, perbedaan kuota penerimaan sekolah negeri SMP dan SMA/SMK dengan jumlah lulusan di Balikpapan membuat jumlah siswa yang tidak masuk sekolah negeri cukup besar.
Jumlahnya mencapai 6.760 siswa. Sedangkan, siswa yang bisa tertampung di sekolah negeri mencapai 14.040 siswa. Demikian dikemukakan Kepala Dinas Pendidikan Balikpapan Muhaimin.
Melihat data, ada sekitar 14.040 siswa lulusan SD dan SMP berkompetisi mendapatkan sekolah negeri yang diinginkan. Disdik menjamin tidak akan ada siswa titipan dalam siswa PPDB online ini.
Badan Musyawarah Perguruan Swasta (BMPS) yang menangungi sekolah swasta di Balikpapan memantau pelaksanaan PPDB online. Hal ini tak lepas adanya kepentingan pihak swasta agar PPDB online berjalan benar tanpa ada titipan.
Baca: Orangtua Siswa Kesal Antre Berjam-jam Tunggu Anaknya Ikut PPDB Online
"Kami tetap mengawasi. Ada 8 orang yang kami minta mengawasi sekolah-sekolah di Balikpapan," ujar Ridwansyah, Kepala Bidang Pendidikan BMPS Balikpapan.
Menurutnya, mudah mengecek apakah PPDB berjalan bak atau tidak. "Tinggal dikurangi saja jumlah lulusan dengan kuota sekolah negeri. Hasilnya jatah sekolah swasta. Jika kurang dari angka tersebut, mengindikasi ada permainan," katanya.
Ketua DPRD Kota Balikpapan Abdulloh saat ditemui Tribunkaltim.co, Selasa (30/6/2015) mengatakan, meskipun sempat terjadi kendala, pelaksanaan PPDB online secara umum berjalan baik.