Kecelakaan Pesawat TNI

Jenazah Pendeta Sahat, Putrinya dan Ponakan Dikubur Satu Liang

Saat jenazah Pendeta Sahat M Sinaga, jenazah Irene N Sinaga, dan jenazah Agus Salim Sitio diturunkan dari ambulans tangisan histeris keluarga pecah.

Tribun Medan/Royandi Hutasoit
Jenazah Pendeta Sahat Sinaga dan keluarga dimakamkan di Pematangsiantar, Sumatera Utara, Jumat (3/7/2015). Lima orang dari keluarga Sinaga korban dalam kecelakaan pesawat milik TNI Angkatan Udara, Hercules C-130, Selasa lalu. 

TRIBUNKALTIM.CO - Tiga korban kecelakaan pesawat Hercules C-130 asal Pematangsiantar tiba di rumah duka, Lorong 23 Jalan Perwira Kecamatan Siantar Timur, Jumat (3/7) pukul 01.45 WIB. Korban dibawa tiga mobil ambulans yang beriringan.

Saat jenazah Pendeta Sahat M Sinaga, jenazah Irene N Sinaga, dan jenazah Agus Salim Sitio diturunkan dari ambulans tangisan histeris keluarga langsung pecah. Maringan Sitio, ayah Agus Salim Sitio, menangis sembari memeluk foto semasa hidup putranya.

Tiga jenazah tersebut dimakamkan dalam satu liang lahat di Pekuburan Umum BDB Siantar. Ada lima anggota keluarga ini yang meninggal pada peristiwa jatuhnya pesawat Hercules C-130 di Jalan Jamin Ginting, Medan, Selasa lalu. Dua lagi adalah istri Pendeta Sahat M Sinaga, R boru Purba, dan keponakan Sahat, Like Simbolon.

 
ABC Australia
Pesawat angkut militer Hercules C-130, sebelum jatuh

BACA JUGA: Alhamdulillah Jasad Ayah dan Ibu Masih Utuh

Jenazah R Boru Purba belum terindentifikasi. Sedangkan jenazah Like dibawa ke Kabupaten Samosir, tempat tinggal orangtuanya. Irene yang msih duduk di bangku SMA, adalah anak Sahat dan R boru Purba.

Abang Sahat, Jansen Sinaga memeluk anggota keluarga. Kesedihan sangat tampak menjalari keluarga tersebut. Apalagi, ketika Marta br Sinaga, kakak Sahat, yang juga ibu kandung Agus, turun dari mobil ambulans dan menangis. Tangisannya begitu pilu, sehingga ratusan warga yang turut menanti kedatangan jenazah pun menitikkan air mata.

"Tak sanggup aku lihat tangisan orang itu. Ngeri kalilah bencana yang menimpa orang itu," ujar beberapa warga sembari turut menangis.

BACA JUGA: Tragedi ke-8 Kali Burung Besi Hercules Milik TNI

 
Personel TNI beristirahat saat proses pencarian korban penumpang pesawat Hercules milik TNI AU yang jatuh di Jalan Jamin Ginting, Medan, Sumatera utara, Selasa (30/6/2015). Pesawat Hercules C-130 milik TNI AU jatuh di permukiman penduduk di Jalan Jamin Ginting dan mengakibatkan puluhan korban jiwa. (TRIBUN MEDAN/DEDY SINUHAJI)

Warga, yang sudah menunggu sejak dapat kabar tetangga mereka korban jatuh Hercules, membantu menurunkan jenazah dari ambulans ke halaman rumah.

UPDATE BERITA UNIK, MENARIK DAN EKSKLUSIF

Cara mudah, cuku likes FB TribunKaltim.co atau follow Twitter: @tribunkaltim

Peti disusun berurutan, jenazah Sahat, Irene, dan Agus. Peti dibungkus plastik dan diselimuti bendera Merah Putih. Sembari jenazah disusun, warga coba menenangkan keluarga korban, terutama Marta, yang tak henti-hentinya menangis.

"Banyak kali mayat di sana. Gosong semua. Oh Tuhan, oh Tuhan," ujarnya berulangkali.

Dia juga menangis kala Nancy br Simbolon, adik Like br Simbolon, berada di dekatnya. Marta langsung meraihnya dan memeluknya sembari menciumnya. "Di Samosirnya kakak, boru," ujarnya.

BACA JUGA: Kopilot Pesawat Hercules Pamit ke Istrinya Mau Tidur Dulu

Sumber: Tribun Medan
Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved