Ramadhanku
Berawal dari Langgar Kecil, Kini Istiqomah Jadi Masjid Terbesar
Diungkapkannya pula bahwa Masjid Istiqomah dulunya adalah sebuah langgar kecil yang terletak di dekat SD Patra Balikpapan.
TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Berdiri megah berdampingan dengan Lapangan Merdeka Balikpapan, Masjid Istiqomah Balikpapan diklaim Nasrullah, sekretariat masjid, sebagai salah satu masjid terbesar di Balikpapan yang dibangun oleh perusahaan.
“Peran sejarahnya, masjid ini masjid terbesar d Balikpapan yang dibangun perusahaan. Awal pembentukan sendiri dimulai pada tahun 1967. Itu sekitar 22 tahun setelah Indonesia merdeka,” ucapnya.
Diungkapkannya pula bahwa Masjid Istiqomah dulunya adalah sebuah langgar kecil yang terletak di dekat SD Patra Balikpapan, kemudian diubah menjadi masjid dan akhirnya dipindahkan ke lokasi sekarang.
“Pembangunan awal pada 2 Februari 1967, kemudian direnovasi menjadi masjid pada 29 Oktober 1967. Akhirnya, pada 1984, lokasi berpindah di area ini dan kemudian diresmikan pada tahun 1985,” kata Muhammad Nasrullah.
Baca: Warna Merah dan Kuning Jadi Ciri Khas Masjid Cheng Hoo di Desa Ini
Perbedaan yang jelas antara masjid ini dengan masjid lainnya terletak pada adanya beberapa spot-spot di mana aktivitas umum manusia seperti jual beli, dan berdagang, serta kuliner juga disiapkan. Pengurus menyatakan bahwa Istiqomah bukan hanya sebagai tempat untuk ibadah kepada Sang Pencipta, tetapi juga ibadah terhadap umat manusia lain yang ada di masjid.
“Kami juga berpikir, jika hal tersebut bisa ditemukan di masjid, mengapa tak kami bawa saja ke dalam masjid. Itu juga sekaligus sebagai upaya dalam memakmurkan masjid melalui aktivitas-aktivitas tersebut,” katanya.
Di area masjid tersebut dapat ditemukan tempat-tempat yang tak bisa anda temukan di masjid lain, seperti, minimarket, toko buku, rumah makan padang, studio radio, guest house, salon muslimah, pelayanan akikah, pelayanan haji, dan lainnya.
Baca: Masjid Agung Bukit Pelangi Dilengkapi Menara 99
Untuk mengurus segala hal tersebut, panitia berjumlah sekitar 60 orang lah yang memantau dan mengkoordinasi segala kegiatan. Untuk ketua masjid juga dipilih melalui Badan Dakwah Islamiyyah (BDI).
Sampai saat ini sudah ada 11 kepengurusan yang telah memimpin masjid Istiqomah.
Di bulan Ramadhan ini, animo masyarakat berbuka di Masjid Istiqamah cukup tinggi. Panitia harus menyiapkan dana yang tidak sedikit. Jumlah orang yang berbuka puasa di tempat tersebut, mencapai 500 orang. Tak heran, lebih 500 takjil berbuka, disiapkan panitia setiap harinya.
“Setiap tahun selalu meningkat, tahun 2013 sekitar 300 orang, tahun kemarin sekitar 400, dan sekarang mencapai 500 orang,” kata Nasrullah.
Bahkan, menurut Agus, seorang panitia konsumsi, menyatakan terkadang jamaah meluber hingga ke depan area masjid, ketika saat berbuka puasa tiba.
Jumlah dana yang telah disiapkan hingga pertengahan bulan Ramadhan ini telah mencapai Rp 84 juta. Kisaran dana keluar per hari untuk berbuka puasa sekitar Rp. 5,6 juta. Dana tersebut berasal dari pemasukan panitia buka puasa, serta saldo kas panitia. Untuk mengantisipasi banyaknya orang yang berbuka, panitia menyiapkan menu berbuka sejak pukul 17.00. (*)