Breaking News

Lebaran dan Mudik

Hilal Tidak Tampak di Balikpapan

Hilal tidak terlihat pada Kamis (16/7/2015) sekitar pukul 18.15 sampai 18.30 Wita karena tertutup awan tebal.

TRIBUN SUMSEL/ABRIANSYAH LIBERTO
Seorang pegawai Badan Hisab dan Rukyat Sumsel melakukan pengamatan hilal dari atas Hotel Aryaduta Palembang. (TRIBUN SUMSEL/ABRIANSYAH LIBERTO) 

TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Kamis (16/7/2015), ketika senja datang, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika beserta Kemenag Balikpapan melihat hilal di tempat tertinggi berlokasi di Gunung Dub.

Namun Hilal atau awal bulan tidak terlihat di Balikpapan. Hal ini diungkapkan KTU BMKG Armunanto.

Meski tempat dan waktu melihat hilal sudah tepat namun hilal masih belum terlihat.
"Kita sudah melihat pada 2 derajat 16 menit 30 detik di ufuk barat. Namun hilal belum juga terlihat," ujar Armunanto.

Hilal tidak terlihat pada Kamis (16/7/2015) sekitar pukul 18.15 sampai 18.30 Wita karena tertutup awan tebal.

"Dari hasil perhitungan, hilal bisa dilihat pada pukul 18.20 Wita yaitu saat matahari mulai tenggelam sampai 18.31 Wita saat matahari benar-benar tenggelam. Namun hilal belum juga terlihat," ujar Armunanto.

Kepala Kemenag Balikpapan Dr Puriyadi mengatakan dari hasil pengamatan ini akan disampaikan ke Kementerian Agama di Jakarta.

Penetapan satu Syawal sepenuhnya berdasarkan hasil Isbat di Jakarta. "Dari hasil pengamatan ini dilaporkan ke Kementerian Agama Pusat. Untuk Keputusan penetapan satu Syawal berdasarkan hasil Isbat, kita ikut keputusan pemerintah saja," ujar Puriyadi.

Berdasarkan hasil Isbat ditetapkan 1 Syawal jatuh pada Jumat (17/7/2015).

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved