Lebaran dan Mudik
Malam Takbir, Tangguh Pilih Nyapu Jalanan Demi Rp 45 ribu
"Masih tunggu jalan agak sepi, mungkin sekitar jam 24.00 wita baru saya mulai nyapu," kata Tangguh saat ditanya tentang pekerjaanya.
TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Sudah sepuluh tahun terakhir setiap malam takbiran diikuti Tangguh (51) di jalan. Profesinya sebagai petugas kebersihan sudah dilakoni sejak tahun 2005.
Saat ditemui TRIBUNKALTIM.CO di ruas Jalan Jenderal Sudirman depan gedung Grha Bintang, Tangguh sedang duduk di Trotoar sambil memegang sebuah ponsel.
"Masih tunggu jalan agak sepi, mungkin sekitar jam 24.00 wita baru saya mulai nyapu," kata Tangguh saat ditanya tentang pekerjaanya.
Bapak 6 anak ini mulai berangkat dari rumah selepas azan Isya hingga pukul 03.00 wita baru kembali ke rumah.
Disaat orang lain sedang menikmati malam takbiran bersama keluarga, tidak dengan Tangguh, ia lebih memilih mengambil jatah lembur untuk sekedar mendapat uang tambahan yang besarannya Rp 45 ribu setiap lemburnya.
"Lumayan, saya lembur dibayar Rp 45 Ribu untuk tambahan dapur, daripada saya dirumah tidak ada kegiatan," ujarnya.
Tangguh tak sendiri, sang istri Alung juga mengikuti jejaknya mengambil lemburan di malam takbiran.
"Kita saling membantu, untuk kebutuhan keluarga kalau tidak ambil lembur tak dapat uang tambahan buat anak-anak," tuturnya.
Tangguh yang tinggal di kawasan Sepinggan Balikpapan Selatan setiap harinya bekerja pada siang hari sampai sore, dan daerah yang menjadi pekerjaanya yakni di kawasan gunung bakaran.
"Saya kalau siang di gunung bakaran, tapi kalau lembur yang dilihat saja mana daerah yang kosong, tapi semua tidak terlalu jauh dari rumah," kata Tangguh.
Dalam hati Tangguh sebenarnya ingin sekali bisa berkumpul dengan keluarga, tetapi karena tuntutan ekonomi, membuatnya harus bekerja ekstra.
"Siapa yang tidak mau bersama keluarga, tapi anak saya masih ada yang kecil, butuh biaya, jadi mau tak mau pintar-pintar cari tambahan," katanya.
Harapannya sederhana bisa terus diberi kesehatan agar bisa mencari nafkaH bagi keluarganya.
"Saya yang penting diberi kesehatan, biar dapat bekerja dan membiayai semua keluarga saya," pintanya. (*)