Lebaran dan Mudik

Ketupat Acil Sari Laris Manis Hingga 1 Ton Beras

Saya memang khusus jualan ketupat baik bulan Ramadhan maupun diluar bulan Ramadhan, dengan harga Rp12.500

Penulis: Nevrianto |
TRIBUN KALTIM / NEVRIANTO
Acil Sari membuat ketupat di dapur lokasinya diantara warung dan rumahnya jalan Antasari RT 7 Kelurahan Teluk Lerong Ulu, Senin (20/7/2015). Meskipun tidak didampingi sang suami selama bulan Ramadhan dan Idul Fitri ia bersyukur ketupatnya laris manis 3 kali lipat. 

TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Acil Sari (58) bersyukur ketupat jualannya laris manis. Lokasinya berhimpitan dua bangunan warung sate dan warung ketupat di jalan Antasari, Kelurahan Teluk Lerong Ulu, Samarinda.

Selama libur lebaran ketupatnya laris terjual hampir 3 kali lipat, Senin (20/7).

Ia patut bersyukur karena usaha yang ditekuni sejak 34 tahun silam mendapat dukungan banyak pihak. Enam pekerja termasuk anak sulungnya. Sementara suaminya sedang sakit.

"Sejak 4 tahun lalu suami saya sakit tidak bisa membantu membuat ketupat," ujarnya. (Baca juga: Demi Tugas, Mardi Rela tak Lebaran Bersama Keluarga )

Ia menjelaskan penghasilan jualan ketupat pada perayaan Idul Fitri tahun ini diperoleh melalui upaya kerasnya.

"Saya memang khusus jualan ketupat baik bulan Ramadhan maupun diluar bulan Ramadhan, dengan harga Rp12.500 untuk ketupat yang ukuran sedang dan Rp 15.000 per ketupat ukuran besar. Alhamdulillah lebaran tahun ini penghasilan meningkat dari hasil kerja saya dibantu 6 pekerja," ujarnya.

Untuk mempersiapkan perayaan Lebaran tahun ini, Acil Sari begadang sejak H-3. "Demi Lebaran rela tidak tidur," ujarnya.  (Baca juga: Menderita Dehidrasi, Indro Warkop Lebaran di Rumah Sakit )

Ia menambahkan dalam sehari di luar bulan Ramadhan, ketupatnya bisa laku 80 ketupat perhari.

Dan selama bulan Ramadhan lebih dari 80 ketupat dengan menyediakan 1 ton beras.

"Setiap hari Senin sampai Kamis dibulan Ramadhan saya bisa menjual 80 sampai 100 ketupat, paling banyak di hari Jumat, Sabtu, Minggu bisa menjual 100 sampai 200 ketupat," tambahnya.

Baginya kunci dari keberhasilan usahanya adalah banyak bersyukur ditambah dengan jualan nasi kuning, lontong sayur, soto banjar dan sate ayam.

"Saya terus jualan ketupat baik saat sedikit pembeli maupun ramai, terus saya tekuni, dan saat laris saya bersyukur, karena hasilnya bisa menghidupi 6 anak saya dan 15 cucu, "pungkasnya. (*)

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved