Pemadaman Listrik

Sudah Surplus Soal Listrik, Warga Kota Ini Minta Keluar dari Sistem Mahakam

Pemadaman listrik secara bergilir akibat perawatan salah satu pembangkit di Sistem Mahakam memicu kekecawaan warga Bontang.

Penulis: tribunkaltim |
TRIBUN KALTIM/NEVRIANTO HP
Jual genset untuk persiapan mati lampu. 

"Saya baru dapat info ini dari Anda (Tribun). Kalau memang ada gangguan di Sistem Mahakam, saya harap Bontang dapat perlakukan khusus, minimal pemadaman tidak lebih dari 3 jam," ujar Adi Darma saat dihubungi, Kamis (20/8/2015).

Dikemukakan, setidaknya ada dua alasan Bontang perlu mendapat perlakukan khusus dari PLN. Pertama, selama 3 tahun terakhir Pemkot Bontang sudah berhasil membangun dua power plant dengan total kapasitas 11 MW.

Dengan tambahan daya 11 MW tersebut, praktis krisis listrik di Bontang berhasil diatasi. Bahkan, saat ini daya listrik yang dihasilkan Bontang 31 MW sudah jauh melebihi beban puncak yang masih berkisar 26 MW.

Tak hanya itu, pemerintah juga secara berkelanjutan melakukan penggantian lampu penerangan jalan umum (PJU), dari sebelumnya menggunakan daya PLN dengan lampu solar cell.

Kedua, kebutuhan listrik di Bontang dibanding 3 kabupaten/kota yang juga terkoneksi dengan Sistem Mahakam, yakni Balikpapan, Tenggarong dan Samarinda paling kecil.

Dari total 400 MW kebutuhan listrik di Sistem Mahakam, Bontang hanya menyerap sekitar 7-8 % persen atau setara 27 MW. Sangat disayangkan, jika gangguan yang terjadi pada Sistem Mahakam turut mengorbankan masyarakat Bontang yang kebutuhannya tidak seberapa. (*)

***

UPDATE berita eksklusif, terbaru, unik dan menarik dari Kalimantan. Cukup likes fan page  fb TribunKaltim.co  atau follow twitter  @tribunkaltim 

Sumber: Tribun Kaltim
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved