Risalah
Remaja Ini Bisa Menghafal Al-Quran dalam Setahun, Ini Kiatnya
"Menghafal bukan segalanya. Tetapi bagaimana bisa mengamalkan dan mendakwahkannya," katanya.
TRIBUNKALTIM.CO - JAM dinding menunjukkan pukul 3.30 dinihari. Puluhan pria dewasa sudah berbaris rapi di shaf pertama. Tak lama, hadirlah seorang remaja jangkung, dari sisi belakang masjid ke tempat imam memimpin shalat.
Dengan tenang ia memandu agar shaf shalat dirapatkan. Lalu dimulainya rangkaian shalat malam yang diisi dengan lantunan ayat-ayat pilihan. Alunan tilawahnya yang indah seolah menyatu dengan gelap dan sepinya malam, namun mampu menembus ruang-ruang batin secara syahdu.
Amrozy Abdillah, nama pemuda itu. Usianya masih 16 tahun, namun ia sudah dikaruniai ALLAH hafalan Al-Quran 30 juz. Yang istimewa, ia mampu menyelesaikan proses menghafal Al-Quran dalam waktu 1 tahun.
Putera pasangan Imam Nur Fakeh dan Suyatmi, kelahiran Sangatta, Kabupaten Kutai Timur, 8 November 1998, ini masih tercatat sebagai santri di Marqaz Quran Utrujah, Jakarta. Dalam waktu dekat ia akan melaksanakan ujian akhir di sana.
Kepada TRIBUNKALTIM.CO, Amrozy menuturkan ia mulai menghafal Al-Quran secara keseluruhan pada tanggal 20 Juni 2014 sampai 20 Juni 2015 di Utrujah. Ketika masuk, ia bermodal "hanya" dua juz hafalan, yaitu juz 29 dan 30.
Awalnya ia sempat bingung memilih sekolah setelah lulus dari SMPIT Daarussalaam Sangatta tahun 2014 lalu. Namun ibundanya memiliki kenalan yang mengelola Marqaz Quran Utrujah, sebuah pola pendidikan home schooling yang fokus pada upaya menghafal Al-Quran.
Akhirnya, ia masuk di Utrujah, dengan harapan bisa melanjutkan pendidikan formal setelah menghafal Al-Quran. Setelah lulus, ia berharap bisa masuk di salah satu lembaga pendidikan SMAIT, untuk kemudian melanjutkan pendidikan di Universitas Islam Madinah. (Baca juga: Kisah Mengharukan: Sang Direktur dan Tangan Ibu yang Berkerut)
Amrozy menceritakan perjuangannya untuk menghafalkan Al-Quran. Yang ditekankannya, asas menghafal adalah mengulang-ulang. Karena itu, ayat-ayat yang akan dihafal harus terus dibaca berulang-ulang.
"Kelompok ayat yang mau dihafal paling sedikit diulang sepuluh kali. Selepas itu baru dihafalkan ayat per ayat atau kalimat per kalimat. Kalau belum hafal, diulang lagi membacanya belasan atau puluhan kali. Insyaa Allah mengulang-ulang bacaan juga berpahala. Hanya saja, banyak yang tidak sabar dalam mengulang," katanya.
Di Utrujah, mereka menghafal dalam tiga sesi. Yaitu pukul 05.30 sampai 07.30, 08.30 sampai 10.00, dan 13.30 sampai 15.00. Selepas shalat Ashr dilakukan setoran hafalan harian (tasmi') kepada guru. Selepas itu, dilakukan aktivitas keseharian rutin.
Amrozy memberikan beberapa kiat agar mudah menghafal Al-Quran. Pertama, laksanakan shalat malam secara rutin dan berdo'a dengan sungguh-sungguh.
"Dengan shalat malam dan do'a saat dini hari, mengakui kehinaan diri di hadapan Allah, kita memulai hari dengan kebaikan," katanya.
Kedua, kekuatan pengulangan hafalan, terutama di sepertiga malam yang akhir. "Sepertiga malam yang akhir merupakan waktu utama untuk ibadah. Selain itu juga waktu yang penting untuk mengulang hafalan sebelumnya. Walaupun sudah hafal, tapi jarang diulang, maka mudah lupa," katanya.
Ketiga, perlunya kecermatan dalam menghafal. Pasalnya, banyak ayat-ayat atau kalimat yang serupa atau mirip. "Karena itu, detail-detail ini harus kita hafalkan," katanya.
Keempat, tidak bosan mengulang-ulang, baik mengulang saat proses menghafal maupun mengulang membaca saat sudah hafal (muraja'ah). "Momen yang paling efektif untuk mengulang adalah saat shalat. Dan perlu diketahui, mengulang bacaan juga Insyaa Allah berpahala, katanya.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/kaltim/foto/bank/originals/amrozy-abdillah_20150826_165307.jpg)