Insiden Lempar Jumroh

Di Sidang PBB, Iran Salahkan Saudi Soal Insiden Mina

Sebaliknya, Menteri Luar Negeri Arab Saudi Adel al-Jubeir menuduh Iran menjadikan tragedi Mina sebagai isu politik.

EPA
Korban berjatuhan dalam insiden Mina 

TRIBUNKALTIM.CO - Pimpinan Iran dan Arab Saudi saling menuding terkait kecelakaan di sekitar tempat lempar jumrah, Mina, yang telah menewaskan 769 anggota jemaah haji.

Lebih dari 130 jemaah haji asal Iran meninggal dunia akibat insiden tersebut.

Dalam pidatonya di depan sidang Majelis Umum PBB, Presiden Iran Hassan Rouhani menuntut agar digelar penyelidikan atas tragedi Mina. (Baca juga: Iwan Setiawan Berharap Tim di Indonesia tak Lagi Alergi dengan Psywar)

Dalam tragedi hari Kamis (25/9/2015) itu, puluhan ribu jemaah haji berjejalan dan berhimpitan sehingga mengakibatkan banyak orang tewas terjepit, terinjak-injak, atau kehabisan nafas.

Sebaliknya, Menteri Luar Negeri Arab Saudi Adel al-Jubeir menuduh Iran menjadikan tragedi Mina sebagai isu politik.

Ulama Arab Saudi dukung pemerintah

Ulama senior Arab Saudi juga membela pihak berwenang negara itu dengan mengatakan bahwa bencana itu di luar kendali manusia.

Raja Salman telah memerintahkan adanya peninjauan ulang terhadap keamanan haji setelah bencana Mina.

Sebelumnya, Hassan Rouhani meminta pemerintah Arab Saudi untuk bertanggung jawab terhadap insiden tersebut.

Tetapi Menlu Jubeir, yang juga tengah menghadiri sidang Majelis Umum PBB, mengatakan, "Iran seharusnya lebih memahami ketimbang mempolitisasi tragedi yang menimpa orang-orang yang sedang melakukan ibadah."

Para jurnalis mengatakan, kemarahan Iran atas insiden Mina dilatari kepentingan politik di tengah persaingan sengit kedua negara untuk memperebutkan pengaruh di kawasan Teluk. (BBC Indonesia)

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved