Serangan Teror di Paris
ISIS Mengaku Bertanggung Jawab Atas Nyawa 158 Orang Korban Serangan di Paris
"Serangan ini untuk menunjukkan bahwa Paris tetap menjadi target utama kelompok ISIS sepanjang Perancis tetap melanjutkan kebijakan mereka (di Suriah)
TRIBUNKALTIM.CO — Militan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) mengaku bertanggung jawab atas tindakan teror serentak di 8 tempat di Paris, Perancis, Jumat (13/11/2015) malam. Sebanyak 158 orang tewas dan sekitar 200 luka-luka akibat serangan menggunakan bahan peledak dan senjata api.
BBC melaporkan, Sabtu (14/11/2015), pernyataan resmi dirilis ISIS dalam bentuk tulisan dan audio melalui kanal resmi kelompok militan itu.
Pernyataan dirilis dalam dua bahasa, yaitu Arab dan Perancis. ISIS menyatakan bahwa 8 orang pelaku disebut sebagai saudara dipersenjatai dengan rompi berbahan peledak dan senapan.
BACA BERITA TERKAIT LAINNYA:
VIDEO- ISIS Pesta Besar dan Mengaku Puas Bisa Membantai Orang Rusia
Korban Tewas Penembakan dan Bom Bunuh Diri Bertambah Jadi 153 Orang
BREAKING NEWS- Bom Meledak di Luar Stadion saat Laga Timnas Perancis vs Jerman
Personel pemadam kebakaran Perancis menolong dan mengevakuasi korban terluka oleh sekelompok penyerang yang menembak membabi-buta di arena konser di gedung Bataclan di Paris, Perancis, Jumat (13/11/2015). Dalam waktu hampir bersamaan terjadi serangan menggunakan bahan peledak dan senjata api di 8 tempat di kota Paris. (REUTERS/Christian Hartmann)
Kedelapan orang itu disebut telah memilih dengan hati-hati lokasi serangan di jantung ibu kota Perancis.
ISIS juga menyebut Paris sebagai ibu kota kebencian dan penyimpangan.
"Dalam serangan yang telah direstui Allah, semoga Allah memberikan kemenangan kepada kelompok pejuang dan tentara kekhalifahan untuk menaklukkan ibu kota kebencian dan penyimpangan di Eropa, yaitu Paris," demikian bunyi pernyataan tersebut.
"Serangan ini dilaksanakan untuk menunjukkan bahwa Paris tetap menjadi target utama kelompok ISIS sepanjang Perancis tetap melanjutkan kebijakan mereka (di Suriah)," demikian ISIS mengakhiri pernyataannya.
Baca: Tengah Malam, WNI Ini Baru Tahu Ada Serangan Bom
Seorang polisi Perancis membantu korban yang berlumuran darah akibat penembakan membabi-buta di arena konser di gedung Bataclan di Paris, Perancis, Jumat (13/11/2015). Dalam waktu hampir bersamaan terjadi serangan menggunakan bahan peledak dan senjata api di 8 tempat di Kota Paris. (REUTERS/Philippe Wojazer)
Sebelumnya, sayap media asing ISIS juga telah merilis video yang secara implisit menunjukkan kelompok militan ini bertanggung jawab terhadap serangan berdarah itu.
Presiden Perancis Francois Hollande dalam pernyataannya menyebut ISIS sebagai dalang serangan teror itu
Hollande menyebutkan serangan teroris yang sedikitnya membunuh 127 orang, Jumat (13/11/2015) malam, sebagai perang yang dilakukan oleh kelompok militan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS). Sedangkan data yang dilaporkan media menyebut jumlah korban sudah mencapai 158 orang.
"Ini adalah perang yang dilakukan oleh pasukan teroris, pasukan jihad, Daesh, melawan Perancis. Ini adalah perang yang telah dipersiapkan, diatur dan direncanakan dari luar negeri dengan melibatkan orang di sini melakukan investigasi dalam menunjang rencana tersebut," ujar Hollande dari Istana Presiden Élysée Palace, Sabtu (14/11/2015).
BACA JUGA: Ada Anggota Keluarga di Paris, Silakan Kontak KBRI di Nomor +33 621122109
Kata 'Daesh' yang dipakai oleh Hollande adalah istilah untuk ISIS dalam bahasa Arab.
Namun demikian, Hollande tidak menjelaskan secara spesifik data pemerintah yang membuktikan keterlibatan ISIS.
Sementara itu, beredar pernyataan di Twitter yang belum bisa diverifikasi bahwa ISIS bertanggung jawab atas serangan di Perancis. Mereka menyebut serangan ini sebagai 'mukjizat'. (kompas.com)
***
Follow @tribunkaltim Tonton Video Youtube TribunKaltim