Berita Eksklusif
Pekerja Tanam Kepala Kerbau Bule di Dekat Jembatan Kukar yang Baru, Maksudnya Apa Ya?
Penyembelihan hewan dianggap sebagai bentuk ucapan syukur atas rampungnya pembangunan jembatan Kutai Kartanegara yang baru
Penulis: Cornel Dimas Satrio Kusbiananto | Editor: Amalia Husnul A
3. Jembatan Baru Lebih Kokoh dan Mudah Dirawat
Inilah jembatan yang baru. Jembatan Kutai Kartanegara Ing Martadipura ambruk empat tahun lalu.
Pemimpin Proyek Jembatan Kukar, Budi Harsono tak meragukan kinerja PT Hutama Karya meskipun sebelumnya perusahaan tersebut juga mengerjakan pembangunan jembatan lama yang ambruk. Ia menilai runtuhnya jembatan Kukar lama bukan terletak pada struktur bangunan, namun pada pemeliharaan.
“Runtuh itu kan karena pas lagi perawatan slack (pengenduran, red). Sementara saat ada perawatan, jembatan tidak benar-benar ditutup. Padahal standardnya itu memang harus ditutup saat ada perawatan slack. Jadi bukan karena struktur jembatan,” ujar Budi.
BACA JUGA: Hutama Karya Menangkan Lelang Pembangunan Jembatan Pulau Balang
Menurutnya, jembatan yang ambruk memang hebat, megah dan unik menyerupai Golden Gate. Tetapi susah dalam hal pemeliharaan. Mungkin kalau pekerjanya orang Indonesia belum fasih merawat jembatan bertipe gantung.
Sedangkan untuk jembatan yang baru ini, mudah dipelihara. Budi menegaskan jembatan Kukar baru tidak menggantung karena pelengkung yang ada sifatnya menekan, sehingga lebih kokoh dan seimbang. Ia berani menjamin jembatan Kukar baru lebih kokoh berdasarkan tes uji beban beberapa waktu lalu.
BACA JUGA: Asyik, Pengendara Bakal tak Perlu Lagi Melintasi Gunung Menangis
Pemborong telah menguji truk berjejer dengan total berat 500 ton di atas jembatan. Hasilnya, jembatan sangat lancar dilitnasi, kokoh, dan lentur. Ia mencatat perubahan gaya hanya berkurang 5 cm, gaya tersebut ditimbulkan dari bearing untuk pengatur kelenturan jembatan.
“Sekarang mobil sampai 500 ton, mobil mana yang bobotnya lebih dari 500 ton di Indonesia ini, saya rasa tidak ada. Kontainer saja muatnya paling hanya 30 ton. Dan itu beban berjalan, sementara kita uji dalam keadaan berhenti,” katanya.
BACA JUGA: Mustaqim Haqul Yaqin Jembatan Penajam-Balikpapan Terwujud
Berat keseluruhan jembatan 3.900 ton. Budi berujar mengangkut muatan 500 ton itu baru seperempat dari berat jembatan, sehingga sangat aman digunakan. Selain itu ia juga menjamin uji beban benar-benar dilakukan secara serius. Ia ikut menimbang truk-truk yang dipakai untuk uji beban. Saat itu truk ditimbang di perusahaan batu bara Loa Tebu.
Budi sangat yakin ukuran dan ketahanan jembatan yang menurutnya bisa tahan sampai 100 tahun. Berdasarkan hasil uji beban itu, kemudian direkomendasikan jembatan layak dilewati umum.
BACA JUGA: Lahan belum Dibebaskan, Proyek Tol dan Jembatan Tertunda
Pembukaan jembatan akan diselenggarakan Selasa (8/12) besok. Namun setelah soft opening, pihaknya akan melarang alat berat melintasi jembatan. Budi beralasan permasalahan bukan terletak pada muatan beratnya, tapi badan alat berat yang kerap keluar dari truk pengangkut.
Ia menghindari terjadinya gesekan antara alat berat dengan tiang jembatan. Ketika aktivitas jembatan sudah lumayan tinggi, barulah alat berat boleh melintasi jembatan, namun dengan syarat harus dikawal Polisi. Sedangkan kendaraan lain yang melintas akan diberhentikan agar tak berselisihan di atas jembatan. (*)
***
Follow @tribunkaltim Tonton Video Youtube TribunKaltim