Ikut Jelajah Nusantara, Ini Oleh-oleh Sekretaris Bakesbangpol
Wilayah perbatasan negara menjadi tujuan perjalanan jelajah nusantara ini dimaksudkan untuk memahami persoalan-persoalan masyarakat
Laporan Wartawan Tribun Kaltim, Niko Ruru
TRIBUNKALTIM.CO, NUNUKAN - Sekretaris Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Kabupaten Nunukan, Muhammad Firnanda dan stafnya Sulaiman selama lima hari pada 15-19 Desember 2015 mengikuti Forum Pemantapan Wawasan Kebangsaan.
Kegiatan yang dikemas melalui Jelajah Nusantara itu berlangsung di atas KM Umsini milik PT Pelni selama lima hari dengan rute Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta dan berakhir di Pelabuhan Kijang, Kota Tanjung Pinang.
Firnanda kepada TRIBUNKALTIM.CO menuliskan, kegiatan bertemakan “Melalui Jelajah Nusantara Kita Tingkatkan Wawasan Kebangsaan untuk Memperkokoh Persatuan dan Kesatuan Bangsa” diikuti 650 peserta.
“Dari unsur Badan/Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi dan Kabupaten/Kota, untusan Kementerian/Lembaga terkait, komponen di lingkungan Kementerian Dalam Negeri, tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh adat, organisasi kemasyarakatan, LSM dan BEM se-Jabodetabek,” ujarnya, Senin (21/12/2015).
Kegiatan ini diawali dengan apel pelepasan di Lapangan Plasa Gedung A Kementerian Dalam Negeri dengan pembina apel Direktur Jenderal Politik dan Pemerintahan Umum. (baca juga: BREAKING NEWS - Proyek Belum Dibayar, Jalan Masuk Ruangan Pj Walikota Di Palang Spanduk )
“Pelepasan rombongan ditandai dengan pemotongan pita rangkaian balon dan pemasangan tanda peserta kegiatan,” ujarnya.
Acara pelepasan juga dimeriahkan dengan penampilan Drum Band “Gita Abdi Praja” IPDN Jatinangor. Kegiatan kemudian dilanjutkan dengan pengarahan panitia pelaksana. Pukul 15.00 WIB, rombongan melanjutkan perjalanan menuju Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta Utara dengan menggunakan Bus DAMRI.
Perjalanan menuju Pelabuhan Kijang ditempuh selama kurang lebih 31 jam. Kamis, 17 Desember 2015 dilaksanakan silaturahmi sekaligus pertemuan dengan jajaran Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau.(baca juga: Di Tana Tidung 3 Rumah Rusak, 2 Warga Alami Luka Ringan )
Pertemuan dilaksanakan di Ruang Serbaguna Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau, dihadiri Sekretaris Ditjen Politik dan Pemerintahan Umum dan Asisten Pemerintahan Setprov Kepulauan Riau mewakili Gubernur Kepulauan Riau.
Dalam pertemuan tersebut peserta dikenalkan dengan budaya masyarakat yang disuguhkan dalam tampilan tari-tarian dan musik khas Kepulauan Riau, serta penjelasan profil Provinsi Kepulauan Riau.
Panitia pelaksana juga menyerahkan bantuan berupa satu unit mesin genset dan satu unit mesin hand traktor kepada petani di Kepulauan Riau serta bantuan buku-buku bacaan kepada Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Kepulauan Riau untuk diserahkan kepada masyarakat yang membutuhkan.
Buku-buku bacaan tersebut merupakan sumbangan dari seluruh peserta kegiatan Jelajah Nusantara ini.
Dia menjelaskan, Kegiatan Jelajah Nusantara ini merupakan kegiatan tahunan yang dilaksanakan Kementerian Dalam Negeri melalui Direktorat Bina Ideologi, Karakter dan Wawasan Kebangsaan Direktorat Jenderal Politik dan Pemerintahan Umum.
Sasarannya wilayah perbatasan Indonesia sebagai salah satu upaya untuk terus menjaga, memantapkan semangat dan wawasan kebangsaan, memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa dengan upaya yang lebih konkrit. (baca juga: Aktivitas Kantor Gubernur Berlangsung Normal Pasca-Unjuk Rasa Anarkis )
“Wilayah perbatasan negara menjadi tujuan perjalanan jelajah nusantara ini dimaksudkan untuk memahami persoalan-persoalan masyarakat, pembangunan dan tentu saja masalah-masalah kebangsaan secara keseluruhan,” katanya.
Menurutnya, pemerintah menyadari wilayah perbatasan sangat strategis dalam satu kesatuan konsep pemerataan pembangunan. Hal ini juga sejalan dengan Nawa Cita ke-3 yang dicetuskan Presiden yakni, membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa dalam kerangka negara kesatuan.
Tujuan yang ingin dicapai dari pelaksanaan kegiatan, mewujudkan wawasan kebangsaan dalam karya nyata sesuai bidang dan profesi masing-masing, demi kemajuan bangsa dengan memiliki integritas, etos kerja yang tinggi dan berjiwa gotong royong.
Bentuk kegiatan yang dilaksanakan selama perjalanan di atas kapal adalah berbentuk seminar, diskusi kelompok dan pentas seni.
Firnanda mengatakan, selama kegiatan peserta mendapatkan materi Implementasi Wawasan Kebangsaan bagi Ketahanan Nasional, Wawasan Kebangsaan dan Bela Negara, Perspektif Non Politik berupa Geologi, Antropologi, Biologi, Biogeografi, Budaya, Wawasan Indonesia, Mendorong Terwujudnya Cita-cita Indonesia kembali kepada Pembukaan UUD 1945, Revolusi Mental Membumikan Pancasila, Mengenal Indonesia, Pendidikan Wawasan Kebangsaan untuk Memperkokoh Ketahanan Bangsa dan Bela Negara. (*)
***
Follow @tribunkaltim Tonton Video Youtube TribunKaltim