Ledakan Bom

Ini Daftar Kota Besar Target Teror Pendukung ISIS, Balikpapan Termasuk?

Ia menambahkan, pola serangan bom dan penembakan warga sipil yang dilakukan pendukung ISIS akan berlangsung di pusat-pusat keramaian.

TRIBUNKALTIM.CO/FACHMI RACHMAN
Pasukan Densus 88/Antiteror Polri mengamankan sekitar rumah terduga teroris, Fajrin bin Selan alias Fajrun (27) , Jumat (15/1/2016) pagi. Fajrun tinggal di kediaman mertuanya di Kompleks Perumahan PT Her 1, Jalan Swadaya 1, Kelurahan Sepinggan Baru, RT 59, Balikpapan Selatan, Kaltim. Penangkapan kurang dari 24 jam setelah ledakan bom di Sarinah, Jakarta. (TRIBUNKALTIM.CO/FACHMI RACHMAN) 

TRIBUNKALTIM.CO, MEDAN - Pengamat teroris Al Chaidar menilai setelah menyerang polisi dan warga sipil di Sarinah Plaza, Jakarta, pendukung Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) selanjutnya menyerang kota besar lainnya.

"Serangan teroris kemarin ditujukan kepada polisi, dilakukan pendukung ISIS. Mungkin akan ada serangan lanjutan di kota-kota lain seperti Surabaya, Medan, Makassar dan Balikpapan," ujarnya lewat Al Chaidar melalui aplikasi WhatsApp kepada Tribun Medan pada Jumat (15/1/2016).

Ia menambahkan, pola serangan bom dan penembakan warga sipil yang dilakukan pendukung ISIS akan berlangsung di pusat-pusat keramaian seperti pusat perbelanjaan.

"Biasanya di pusat-pusat keramaian seperti mal-mal atau di tempat-tempat pos polisi. Polisi ditarget karena sudah menangkap teman-teman mereka yang dituduh teroris," kata dosen FISIP Universitas Malikussaleh Aceh ini.

Menurut dia Indonesia menjadi target serangan ISIS karena mayoritas penduduknya Muslim, tapi, perusahaan-perusahaan kapitalis milik Amerika Serikat tumbuh subur di sini.

Baca: Demi Nyawa Bayi Ini, Densus 88 Undur Penyergapan Terduga Teroris Menjadi Dinihari

"Indonesia ditarget karena terdapat Muslim terbesar di sini. Tapi penguasanya zalim dan kapitalis," ungkap Al Chaidara.

Kapolri Jenderal Badrodin Haiti mengatakan, tim Detasemen Khusus 88 Antiteror berhasil meringkus 12 orang teroris di Indonesia sepanjang November-Desember 2015 dan turut disita peta DKI Jakarta.

Identitas pria bertopi todongkan senjata

Sejak kemarin, banyak beredar di media massa maupun media sosial soal seorang pria yang diduga salah satu pelaku teror bom di Sarinah Jakarta.

Pria tersebut tertangkap kamera, menggunakan celana jins, berkaos hitam, menggunakan topi merek Nike dan tas ransel, serta tas selempang.

Pria ini juga terlihat jelas memegang sebuah senjata laras pendek dan menembak secara membabi-buta ke arah polisi dan warga di tengah jalan.

Baca: BREAKING NEWS -- Densus 88 Gerebek Rumah Terduga Teroris terkait Ledakan Bom di Sarinah

Beruntung dari aksi baku tembak pelaku dengan kepolisian, pria itu bisa dilumpuhkan dan ditembak di bagian kepala.

Saat ini jenazah pria itu sudah berada di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur untuk diidentifikasi.

Kapolri Jenderal Polisi Badrodin Haiti angkat suara soal pria tersebut.

Berdasarkan hasil pengecekannya ke RS Polri, dikenali pria itu ialah Afif.

"Pria yang pakai topi, kaos hitam yang mukanya beredar di media itu Afif, kalau tidak salah nama aslinya Afif alias Sunakim atau siapa saya lupa," tegas Badrodin, Jumat (15/1/2016) di Mabes Polri.

Badrodin melanjutkan A‎fif pernah ikut dalam serangkaian pelatihan militer di Aceh, dalam kaitan Abu Baakar Baasyir.

"Afif dulu pernah ditangkap di Aceh, kena kasus pelatihan militer. Dia divonis kalau tidak salah tujuh tahun," singkat Badrodin. (Laporan Wartawan Tribun Medan, Jefri Susetio)

***
Baca berita selengkapnya, eksklusif, terkini, unik dan menarik di Harian Tribun Kaltim
Seru, berinteraksi dengan 70 Ribu netizen? Like fan page  fb TribunKaltim.co  dan Follow  twitter@tribunkaltim dan tonton Video Youtube TribunKaltim
Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved