Memprihatinkan, Nenek Marsiyah Menyendiri di Gubuk Bekas Kandang Ayam karena Diusir Menantu

Nenek Marsiyah memilih tinggal di gubuk reyot bekas kandang ayam. Saya sering dimarahi, dibentak, bahkan kalau tidak suka saya diusir.

Penulis: Nevrianto |
Memprihatinkan, Nenek Marsiyah Menyendiri di Gubuk Bekas Kandang Ayam karena Diusir Menantu - samarinda_nenek-marsiyah_20160128_084001.jpg
TRIBUN KALTIM / NEVRIANTO
Kondisi nenek Marsiyah (70) di jalan Sepakat RT 22 Kelurahan Gunung Lingai Kecamatan Sungai Pinang Samarinda, Rabu (27/1/2016). Ia memilih menghindari anak menantunya karena kerap dimarahi dan berbeda pendapat
Memprihatinkan, Nenek Marsiyah Menyendiri di Gubuk Bekas Kandang Ayam karena Diusir Menantu - samarinda_nenek-marsiyah_2_20160128_083632.jpg
TRIBUN KALTIM / NEVRIANTO
Kondisi tempat tinggal nenek Marsiyah di lahan kebun yang merupakan bekas kandang ayam

Nenek Berusia 112 Tahun Bocorkan Resep Rahasia Dirinya Berumur Panjang

Batuli memberikan saran agar menghindari mengisap rokok yang dijual di pasaran.

Marsiyah menggenakan corak batik masih mampu berbicara jelas menuturkan kisah hidupnya di rumah gubuk bekas kandang ayam.

"Saya sudah 15 tahun tinggal di sini, dulunya dilahan depan sekitar 50 meter dari sini.Tapi karena pemilik lahannya membangun rumah saya pindah kesini,Yang membangun rumah tempat tinggal saya warga sekitar RT 22," ujarnya.

Baca Juga: Sungguh Tega, Nenek Ini Dikurung Selama Dua Tahun di Kamar Mandi

Ia menambahkan sejak 16 tahun lalu suaminya meninggal dunia. Ia kerap berbeda pendapat dengan menantunya atau suami anaknya.

"Saya sering dimarahi, dibentak, bahkan kalau tidak suka saya diusir. Saya langsung pergi ke sini, sejak suami saya meninggal sering dimarahi saya tahu watak menantu saya," tambahnya.

Baca Juga: Duh, Nenek Kencan Kejang-kejang kemudian Meninggal

Untuk urusan makan dan kebutuhan sehari-hari nenek 5 cucu ini beraktivitas dengan jalan mengesot karena kakinya sakit dampak stroke.

"Saya kalau berjalan ya kayak anak bayi, kalau didalam rumah ke wc dibelakang dinding seng bagian belakang saya berjalan mengesot, atau merangkak, kalau keluar rumah saya hampir tidak pernah, harus dibantu adik ipar saya berjalan," katanya.

Untuk makan sehari-harinya hanya bisa mengandalkan pemberian sukarela dari warga sekitar dan tetangga. "Termasuk kalau ke toilet saya jalan mengesot," ujarnya sambil menunjuk toilet letaknya sejajar dengan bagian belakang rumah, bekas kandang ayam.

Ketua RT 22 Kelurahan Gunung Lingai Isman menuturkan nenek Marsiyah tinggal di jalan Mufakat lebih dulu darinya."Saya tinggal di RT 22 tahun 2004, bu Marsiyah sudah tinggal di lahan RT 22," ujarnya.

Baca Juga: Nenek Ini Dituding CLBK, Ternyata Laporan ke Polisi Keliru 

Saat bulan September tahun lalu kakinya menderita bengkak sakit di sebelah kiri bengkak . Pernah dipanggilkan mantri kesehatan. Kemudian sudah dibawa ke Rumah Sakit Umum Abdul Wahab Sjachranie (AWS) namun nenek Marsiyah tidak betah dan meminta pulang.

"Kami bersama warga membantu dan memantau kondisi nenek Marsiyah yang juga sudah kami daftarkan Rukun Kematiannya (RKM)," kata Isman.

Marsiyah memang masih punya identitas sebagai warga kecamatan Sambutan tapi sudah terdata sebagai warga Jalan Mufakat. "Pernah kami usaha bawa ke rumah keluarganya tapi dia menolak dan kerasan tinggal di jalan Sepakat, " katanya. (*)

Klik Saja dan Follow @tribunkaltim serta Tonton Video Youtube TribunKaltim

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved