Berita Eksklusif
Warga Buang Sampah Tiru Ala Jepang dengan Halte Sampah
Model ini merupakan program pengelolaan sampah berkonsep Reduce, Reuse, dan Recycle (3R).
Penulis: Cornel Dimas Satrio Kusbiananto |
Fasilitas itu yang dimanfaatkan untuk efektivitas berjalannya program pemilahan sampah. Minda berujar Halte Sampah sebenarnya sudah berjalan sejak April 2015 di Kelurahan Gunung Bahagia bersamaan dengan penutupan tujuh TPS. Saat itu terdapat 29 halte sampah yang tersebar di 13 RT saja. Namun sejak Februari 2016, program tersebut diterapkan bagi seluruh Kelurahan Gunung Bahagia. Ada 57 RT yang terbagi dalam 6 zona, masing-masing RT bisa memiliki Halte Sampah hingga 2 buah.
"Jumlahnya ada ratusan halte sampah. Sekarang sudah berjalan, karena sosialisasi kita lakukan terus supaya warga mau memilah sampah. Tiap RT punya empat kader Halte Sampah yang tugasnya menyosiaisasikan pentingnya pemilahan sampah dan keberadaan Halte sampah," katanya.
Program tersebut menurutnya berjalan lancar, meskipun belum keseluruhan zona bekerja maksimal. Efek yang bisa dirasakan yaitu tidak adanya timbunan sampah pada siang hari, lingkungan pun menjadi bersih. (*)