Perayaan Imlek

Libur Imlek, Yuk Kita Merapat ke 5 Destinasi Serba Monyet

Bagaimana jika Anda merencanakan liburan di “tahun monyet api” ini ke berbagai destinasi wisata serba monyet.

KOMPAS.COM/I MADE ASDHIANA
Orangutan di Taman Nasional Tanjung Puting, Kalimantan Tengah. 

Walaupun jinak, Anda harus tetap waspada dengan tingkah laku jahilnya di alam liar. Anda dapat menyempatkan membawa kacang-kacangan atau pisang untuk diberikan kepada kera.

Uniknya, terdapat lahan yang ditumbuhi rumput-rumput kecil, padahal di sekitarnya banyak ditumbuhi pepohonan. Konon lahan tersebut merupakan kuburan monyet yang mati dan dikubur sendiri oleh kawanannya. Lahan atau kuburan tersebut telah ada sebelum kawasan wisata ini dibangun.

Menurut warga adat sekitar, ini berkaitan dengan kisah mistis adat di sana. Kawanan monyet tersebut akan membawa temannya yang mati dengan cara dipanggul bersama.

Tak heran jika turis atau masyarakat di sana tidak pernah melihat bangkai monyet yang mati. Setiap ada yang mati, maka di lahan tersebut akan muncul gundukan tanah seperti kuburan.

3. Pusat Primata Schmutzer, Ragunan, Jakarta

Selain dapat melihat monyet, yang menarik di sini wisatawan bisa melihat berbagai macam hewan primata, seperti bekantan, owa jawa, siamang, lutung, sampai gorila.

Dengan konsep open zoo atau kebun binatang terbuka, tempat ini dibuat semirip mungkin, sehingga Anda serasa berada di habitatnya.

Pusat primata ini berada di dalam kawasan Taman Margasatwa Ragunan di Jalan R. M. Harsono, Ragunan, Jakarta Selatan. Kebun seluas 140 hektar ini mengoleksi sekitar 295 spesies dan 4.040 spesimen, termasuk di antaranya berbagai macam primata.

Sesuai namanya Pusat Primata ini didirikan atas ide Pauline Antoinette Schmutzer-versteegh. Schmutzer adalah seorang pecinta primata dan berinisiatif untuk mendirikan Pusat Primata Schmutzer sebagai pusat penangkaran primata terbesar di Jakarta.

Hingga pada akhirnya tempat ini diresmikan sebagai pusat penangkaran sekaligus obyek wisata pada tanggal 20 Agustus 2002.

Untuk masuk, Anda harus membeli tiket seharga Rp 6.000 untuk hari Selasa-Jumat dan Rp. 7.500 pada hari Sabtu-Minggu dan hari libur nasional.

Salah satu momen yang ditunggu-tunggu pengunjung ialah ketika penjaga memberi makan gorila, atau biasa disebut feeding time. Anda dapat menyaksikannya dari mulai penjaga meracik makanan samapai memberinya hanya di jam-jam tertentu. Yaitu pada pukul 09.00 WIB, 12.00 WIB, dan 15.00 WIB.


Bekantan, monyet berhidung panjang asli Pulau Bakut di Kalimantan Selatan.

4. Pulau Bakut, Kalimantan Selatan

Jika Anda penasaran dan ingin melihat primata asli Indonesia yaitu Bekantan, maka kunjungi Pulau Kalimantan. Salah satunya berlokasi di Pulau Bakut yang berada di Kabupaten Baritokuala, Kalimantan Selatan.

Pulau ini berada di bawah Jembatan Barito. Pulau Bakut yang biasa disebut pulau bekantan, merupakan hutan lindung yang ditumbuhi tanaman liat, habitat asli para bekantan itu tinggal.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved