Gerhana Matahari Total
Sambut GMT, 13 Paguyuban Meriahkan Pesta Laut di Pantai Manggar
Kemeriahan pesta laut menyambut GMT di Pantai Manggar melibatkan 13 paguyuban dari berbagai daerah.
Penulis: tribunkaltim |
Laporan wartawan Tribun Kaltim Cornel Dimas Satrio, Muhammad Alidona, Muhammad Afridho Septian, dan Rudy Firmanto
TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Kemeriahan pesta laut menyambut GMT di Pantai Manggar melibatkan 13 paguyuban dari berbagai daerah.
Menurut Koordinator Paguyuban Leo Sukoco, 13 paguyuban mewakili beberapa daerah seperti, Jawa, Kalimantan, Sumatera, dan Sulawesi. Nantinya tiap paguyuban menyuguhkan kesenian tradisional daerahnya masing-masing, baik tarian maupun permainan.
"Kami hanya mencoba menampilkan hiburan yang berasal dari identitas budaya Indonesia. Tiap tarian dibawakan orang asli daerah tersebut. Balikpapan ini kan masyarakatnya majemuk, momentum ini harus dimaknai positif, dengan meningkatkan kerukunan antar etnis," ungkapnya kepada Tribunkaltim.co, Senin (7/3/2016).
Leo berjanji akan memberikan kejutan, yaitu penampilan seorang penari yang pernah muncul di ajang pencarian bakat Indonesia. Nantinya penari itu akan berkolaborasi dengan penari lain membawakan salah satu tarian khas tradisional dari Jawa Barat.
Menurut Leo, sejauh ini persiapan masing-masing Paguyuban sudah matang. Tiap Paguyuban mengadakan latihan terpisah sendiri yang rutin dilakukan sejak awal Februari lalu.
Baca: Turis Asing Serbu Balikpapan Khusus Melihat Gerhana Matahari Total
Beberapa tarian terkenal akan dibawakan, yaitu kuda lumping dan reog. Sementara utnuk Barongsai, pihaknya masih membutuhkan konfirmasi terkait keikutsertaan penari barongsai.
Leo mengajak masyarakat Balikpapan berpartisipasi memeriahkan acara di Pantai Manggar. Pasalnya GMT peristiwa yang langka dan harus dimanfaatkan generasi muda.
Leo mengenang pertama kali ia bisa menyaksikan GMT, tahun 1983. (*)