Milisi Abu Sayyaf

Baku Tembak, Kelompok Abu Sayyaf Tewaskan 18 Tentara Filipina, Bagaimana 10 WNI yang Diculik?

Pertempuran kali ini merupakan yang terbesar dan pasukan tempur Filipina mengalami kekalahan terbesar sepanjang tahun ini, 18 tentara tewas.

Editor: Amalia Husnul A
aljazeera/AP
Milisi Abu Sayyaf. Militer FIlipina bertempur melawan kelompok Abu Sayyaf, Sabtu (9/4/2016). 

Pemerintah RI memang telah mengupayakan berbagai cara untuk membebaskan 10 WNI, termasuk menawarkan bantuan militer. Akan tetapi, konstitusi Filipina tak memperbolehkan pasukan negara lain memasuki wilayahnya.

Kelompok Abu Sayyaf meminta tebusan sebesar 50 juta Peso atau setara Rp 14,3 miliar untuk 10 WNI tersebut. Namun, pemerintah menolak permintaan tersebut.

 

PASUKAN ELITE TNI SIAP MENGGEMPUR

Panglima Komando Cadangan Startegis Angkatan Darat (Pangkostrad), Letnan Jendral TNI Edy Rahmayadi mengungkapkan, Tentara Nasional Indonesia (TNI) selalu siap bila negara memang membutuhan untuk terlibat dalam penanganan gerakan pembrontakan Abu Sayyaf yang menawan 10 Warga Negara Indonesia (WNI).

Demikian dia ungkapkan kepada sejumlah media usai memimpin Apel Kesiapsiagaan Pasukan Pemukul Reaksi Cepat (PPRC) di lapangan terbuka Yonif 613 / Raja Alam Kota Tarakan, pada Sabtu (2/4/2016).

BACA JUGA:  Mengadu pada Gubernur, Istri Sandera Menangis

 
(Tribunmanado/alpen martinus) - Martje, istri Juan Philip menunjukkan foto suami kepada Gubernur Sulawesi Utara, Olly Dondokambey

“Yang penting saya siap. Tugas saya adalah kesiapan, begitu,” ujar Pangkostrad Edy, yang pernah mendalami pendidikan militer di Seskoad lulusan tahun 1998.

Baca: Pasukan Pemukul Reaksi Cepat Akan Lakukan Uji Pengamanan Ambalat


Ketika ditanyakan mengenai penaklukan gerombolan separatis Abu Sayyaf Filippina, Pangkostrad memiliki rasa percaya diri (pede) yang tinggi, akan mampu menuntaskan gerakan perompak tersebut.

LATIHAN MILITER GABUNGAN

BACA JUGA: TNI Masih dalam Kondisi Siaga di Tarakan

Geliat Tentara Nasional Indonesia (TNI) di Kota Tarakan Provinsi Kalimantan Utara masih sebatas latihan militer gabungan, tidak ada mobilisasi besar-besaran personel ke arah Sulu Filipina.

Pengamatan Tribunkaltim.co pada Jumat (8/4/2016) di dermaga Pelabuhan Malundung dan markas Mamburungan Lantamal XIII Kota Tarakan tidak ada keramaian, atau kesiapan tentara untuk pergi melaksanakan tugas militer ke Sulu Filipina membebaskan sandera yang ditahan kelompok separatis Abu Sayyaf.

Saat ditemui Kepala Penerangan Kodam VI Mulawarman, Kolonel Infantri Andi Gunawan, di VVIP Bandara Udara Internasional Juwata Kota Tarakan mengatakan, pasukan sejauh ini masih ada yang di Kota Tarakan, berlatih di darat, udara maupun laut.

Baca: BREAKING NEWS -- Belum Ada Perintah dari Panglima, Pasukan Masih di Tarakan

“Kami masih dalam kondisi siaga. Meningkatkan kemampuan. Kami berlatih terus,” ujar pria yang lulusan AKABRI tahun 1996 ini.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved