Sembilan Kartini dari Kendeng Menangis Haru, Presiden Bersedia Temui Mereka
Murtini yang tinggal di Rembang mengatakan, tidak merasa sakit apapun saat kakinya dicor.
Namun tanah tersebut tidak dijual lantaran merupakan harta keluarga yang diwariskan turun temurun.
"Engga saya jual, karena turun temurun," katanya.
Dibongkar
Cor semen yang membelenggu sembilan kaki petani perempuan Pegunungan Kendeng, Jawa Tengah akhirnya dibongkar sekitar pukul 17.30 WIB.
Itu dilakukan setelah adanya kabar akan adanya perwakilan Istana menemui mereka.
Aksi pembongkaran cor semen di kaki tersebut berlangsung haru.
Saat palu, obang dan perkakas lainnya membongkar semen yang berada di kaki, sembilan perempuan menangis tersedu-sedu.
Perjuangan mereka akhirnya menemui titik terang.
Meski belum dapat langsung bertemu Presiden, Pihak Istana berjanji akan mempertemukan petani pegunungan Kendeng dengan presiden.
Saat bongkahan semen terkelupas, kaki mereka yang selama menjalankan aksi tertekuk, perlahan direnggangkan.
Baca: Temui Demonstran, Kajari Tegaskan Oknum Jaksa Terduga Kasus Pemerasan Diproses Hukum
Kain perban yang melapisi kaki mereka kemudian disiram air untuk menghilangkan hawa panas.
Setelah reda, mereka kemudian saling berpelukan satu sama lain.
Pihak istana dan DPR berjanji akan menampung permintaan petani yang melakukan aksi cor di depan Istana Negara selama dua hari, yakni 12-13 April 2016.
Istana melalui kepala staf kepresiden, Teten Masduki berjanji akan mempertemukan sembilan petani perempuan Pegunungan Kendeng dengan Presiden Joko Widodo.