Wah. . . Lebih dari Separuh Septictank Milik Masyarakat tak Pernah Disedot
Dari program nasional yang tertuang ke dalam RPJMN, Pemerintah Kota Balikpapan mengadakan Workshop Promosi Sanitasi untuk Pengelolaan Lumpur Tinja.
BACA JUGA: Bontang Dinobatkan Jadi Kota Pengelolaan Sanitasi Terbaik
"Ke depannya, pilot project untuk program-program berbasis lingkungan kalau bisa di 3 kelurahan ini lah. Gunung Bahagia, Sepinggan Baru, dan Sepinggan. Karena di sana berhimpitan, tipikal perumahan juga semi developer seperti RSS," kata Afriansyah.
Namun tidak semua masyarakat dapat menikmati layanan ini nanti. Pasalnya, mereka haruslah pelanggan dari PDAM, karena nantinya retribusi layanan ini akan dibayarkan lewat rekening air minum.
"Targetnya setiap 4 tahun akan disedot, penuh tidak penuh akan disedot. Bayarnya nyicil setiap bulan sekitar Rp 8.000 atau Rp 10.000," jelasnya.
BACA JUGA: Inilah Penyakit yang Mengancam Warga Pasca-gempa
Syarat yang kedua adalah calon pelanggan bersedia membongkar lubang untuk jalur penyedotan sendiri.
"Karena septictank kan kadang-kadang di bawah lantai keramik, di bawah ruang tamu. Kalau sulit nanti mereka harus bongkar sendiri, bikin lubangnya nanti nutup sendiri juga," tandas Afriansyah.
Diharapkan dengan program pengelolaan lumpur tinja ini akan terwujud kualitas sanitasi serta air tanah yang sehat untuk dikonsumsi masyarakat dalam jangka panjangnya. (*)