Milisi Abu Sayyaf
Betapa Mencekamnya Detik-detik Pembajakan Tugboat Henry, Ini Cara Yohanis Selamatkan Diri
Peristiwa itu tentunya sangat mengerikan bagi Yohanis dan para ABK TB Henry. Mungkin tidak akan pernah dilupakan.
Penulis: tribunkaltim |
Mendengar suara tembakan tersebut, para awak kapal ketakutan. Mereka langsung lari bersembunyi, termasuk Yohanis lari ke arah kamar dan sempat bersembunyi.
Merasa takut di kamar sendirian, Yohanis lari ke kamar nakhoda. Di sana sudah ada nakhodanya Moch Ariyanto Misnan bersama kedua rekannya.
Namun, tak lama kemudian, kelompok bersenjata masuk ke kamar nakhoda. Yohanis dan keempatnya disuruh keluar ke geladak kapal. Sebanyak 10 awak kapal dikumpulkan di geladak sambil kedua tangan berada di atas kepala. Saat dikumpulkan, salah satu anggota kelompok Abu Sayyaf melihat handphone Yohanis diletakkan di dalam kantong celana.
Handphone Yohanis pun langsung diambil. Melihat lima orang kelompok Abu Sayyaf sibuk memeriksa rekan‑rekannnya, Yohanis lari melalui pintu darurat yang bentuknya kotak.
Di pintu darurat itulah Yohanis yang memiliki tubuh agak kecil langsung memasukkan kakinya dan langsung menurunin anak tangga. Dari pintu darurat, dia menuju kamar mesin dengan cara merayap.
Di dalam kamar mesin inilah, Yohanis tengkurap selama 10 menit. Setelah tidak lagi terdengar suara keributan, dengan memberanikan diri, Yohanis keluar dari kamar mesin naik ke atas kapal.
Dia pun kaget melihat temannya Lambas Simanungkalit bersimbah darah di bagian dada sebelah kiri. Lambas ditolong temannya, Royke Fransy Montelelu. Saat itu Lambas memegang dada sebelah kirinya yang tertembak agar darah tidak banyak keluar.
"Saya tidak tahu bagaimana Lambas bisa tertembak. Waktu saya naik ke atas Lambas teriak minta tolong diambilkan kain untuk menutup lukanya supaya tidak kehabisan darah. Lambas juga minta kami memanggil kapal patroli meminta pertolongan melalui radio di kapal," ujarnya.
Sekitar 30 menit, Polisi Maritim Malaysia datang membantu. Sebelum membantu, terlebih dahulu Polisi Malaysia menyenter nama kapal untuk memastikan Kapal TB Henry yang meminta pertolongan.
Setelah memastikan benar TB Henry, polisi Maritim mendekat dan mengevakuasi enam awak kapal selamat ke atas kapal patroli Malaysia.
Lambas yang luka tertembak terlebih dahulu dievakuasi, dan selanjutnya lima awak kapal. Mereka dievakuasi dan dibawa ke Lahad Datu Malaysia. Sedangkan Lambas dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan. Kapal TB Henry beserta tongkang Christy dibawa ke Lahad Datu Malaysia.

Selama di Lahad Datu, awak kapal diberikan makanan dan minum oleh Polisi Maritim Malayia.
"Mereka sangat baik sekali membantu kami. Terus terang sampai saat ini saya sangat trauma kalau mengingat peristiwa di aata kapal yang dibajak kelompok Abu Sayyaf," ungkap Yohanis.
Saat ditanya, apakah benar yang membajak kelompok Abu Sayyaf, Yohanis menyatakan tidak mengetahui secara pasti. Pasalnya, kelompok tersebut tidak bilang Abu Sayyaf.
"Hanya saja kami sesama awak kapal sudah tahu kalau masuk Perairan Tawi‑Tawi hati‑hati dengan kelompok Abu Sayyaf," tuturnya.
