Milisi Abu Sayyaf
Wajah Surat Kabar Filipina yang Menulis 10 Sandera WNI Bebas karena Tebusan Rp 14 Miliar
Berita ini menjadi headline di surat kabar tersebut hari ini dengan judul “Abus free 10 Indonesians”.
“Syukur alhamdulillah bahwa upaya ini sudah berhasil,” ujarnya.
Ada Operasi Intelijen TNI
Sementara itu Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo mengatakan, sesuai pesan Presiden Joko Widodo upaya pembebasan WNI mengutamakan keselamatan para sandera.
“Ini adalah kata kunci,” ujarnya.

Pasukan Pemukul Reaksi Cepat (PPRC) mempertunjukkan kemampuannya membebaskan sandera dalam latihan militer di Mamburungan Kota Tarakan Provinsi Kalimantan Utara pada Jumat (15/4/2016) siang. (FOTO: TribunKaltim.co/Budi Susilo)
Panglima TNI juga membenarkan bahwa pembebasan 10 WNI itu adalah langkah-langkah diplomasi total, formal dan informal, di dalamnya ada TNI.
“Maka TNI melakukan operasi-operasi di bawah koordinasi Kementerian Luar Negeri, yaitu operasi intelijen,” papar Jenderal Gatot.
Konferensi Pers Mendadak
Presiden Joko Widodo (Jokowi) tak bisa menyembunyikan rasa gembiranya atas bebasnya 10 WNI dari cengkraman teroris Abu Sayyaf.
Ia langsung menggelar konferensi pers mendadak di Istana Kepresidenan Bogor, Jabar, Minggu (1/5/2016) petang.
“Alhamdulillah, puji syukur kepada Allah SWT akhirnya 10 ABK WNI yang disandera oleh kelompok bersenjata sejak 26 Maret 2016 lalu, saat ini telah dapat dibebaskan,” kata Presiden Jokowi.
BACA JUGA: Melihat Lebih Dekat Markas Milisi Abu Sayyaf

Presiden Jokowi didampingi Menlu, Mensesneg, dan Panglima TNI saat memberikan keterangan pers mengenai pembebasan WNI yang disandera di Filipina, Minggu (1/5/2016), di Istana Kepresidenan Bogor. (FOTO: Setkab/BPMI/Rusman)
Menurut Jokowi, banyak sekali pihak yang telah bekerja sama dalam pembebasan 10 WNI itu. Oleh karena itu, ia menyampaikan terima kasih dan penghargaan kepada semua pihak, seluruh anak bangsa yang telah membantu proses upaya pembebasan ini, baik yang formal maupun yang informal.
“Ucapan terima kasih terutama juga saya tujukan kepada pemerintah Filipina. Tanpa kerja sama yang baik upaya pembebasan tersebut tidak mungkin membuahkan hasil yang baik,” katanya.
BACA JUGA: Pesawat yang Membawa 10 WNI hanya Transit Satu Jam di Balikpapan
Kendati demikian, presiden juga menegaskan, saat ini pemerintah masih terus bekerja keras untuk pembebasan empat ABK WNI yang lainnya, yang masih disembunyikan oleh kelompok penyandera.