Ramadhanku

Ponpes Syaichona Cholil Gembleng Santri Manfaatkan Lahan Tidur Kembangkan Agrobisnis

Model pembelajaran ini diharapkan akan menciptakan santri-santri yang mampu berkontribusi bagi masyarakat melalui gerakan sedekah produktif.

Penulis: Budi Susilo |
TRIBUN KALTIM/BUDI SUSILO
Sejumlah santri melakukan kegiatan agrobisnis bercocok tanam cabai di kebun milik Ponpes Syaichona Cholil, Sepinggan, Balikpapan. 

TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Setiap santri yang menimba ilmu di Pondok Pesantren (Ponpes) Syaichona Cholil Balikpapan digembleng ilmu kemandirian ekonomi berbasis agrobisnis.

Model pembelajaran ini diharapkan akan menciptakan santri-santri yang mampu berkontribusi bagi masyarakat melalui gerakan sedekah produktif.

Selepas menunaikan shalat Jumat di masjid yang berada di lingkungan Ponpes Syaichona Cholil, Jl Mulawarman, Sepinggan, Balikpapan Selatan sejumlah santri menggelar doa dan shalawatan bersama pimpinan ponpes KH Muhammad Ali Cholil selama 50 menit lebih.

Tak lama menunggu, Tribunkaltim.co diterima KH Ali Cholil di kediamannya. Pria kelahiran Bangkalan, Madura, Jawa Timur ini merupakan pendiri sekaligus pimpinan Ponpes Syaichona Cholil sejak 1990.

Baca: Utamakan Kepemimpinan, Ponpes Modern Asy Syifa Wajibkan Santri Ikut Pramuka

"Saya bangun pondok ini tahun 1990. Saya membangun pondok dilandasi keinginan menciptakan santri-santri yang bisa mandiri," ujar Kyai yang mengenakan baju koko putih.

Konsep pondok yang dia kembangkan mengarah sistem pendidikan yang menguatkan sumber daya manusia beriman dan bertakwa serta cerdas memanfaatkan peluang dengan berpikir kreatif dan inovatif.

Satu di antara konkretnya, ponpes mengajarkan santri memanfaatkan lahan-lahan tidur untuk pengembangan agrobisnis demi mewujudkan produktivitas ekonomi dengan harapan kemajuan ekonomi bisa membawa kesejahteraan bersama, terutama di kehidupan sekeliling Ponpes Syaichona Cholil.

"Kami mengajarkan bagaimana menanam, memanfaatkan lahan. Kami ajarkan juga bagaimana caranya agar lahan tidur bisa hasilkan nilai ekonomi," ungkap Kyai yang pernah menimba ilmu di Mekkah, Arab Saudi ini.

Baca: Ponpes Ribathul Khail Punya 10 Ruko untuk Operasional Pesantren

Selama ini, kehidupan santri di Ponpes Syaichona Cholil belum produktif. Penggunaan dana sumbangan atau aset tanah yang tersedia selalu digunakan untuk hal-hal yang sifatnya konsumtif.

"Hanya tahu buat beli makanan saja, atau buat biaya operasional tetapi kita tidak tahu bagaimana caranya bisa memutar uang lagi bisa produktif," tuturnya.

Sebagai gerakan massal, Ponpes Syaichona Cholil meluncurkan organisasi 'Kontak Santri Agrobisnis' yang menyatukan seluruh ponpes di Indonesia melakukan sedekah produktif dengan memutar uang sedekah umat untuk pengembangan ekonomi dengan landasan gotong-royong.

"Pondok kami sudah beli saham kebun sawit 100 hektare. Target kami itu mencapai 10 ribu hektare kebun sawit. Hasil dari agrobisnis ini kami akan putar lagi untuk menggerakan ekonomi umat," tuturnya.

Sementara, di lingkungan edukasi pendidikan formal, ponpes sudah memunculkan pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Aliyah jurusan Agrobisnis, yang mengajarkan santri ilmu ekonomi pertanian, satu di antaranya praktik bertani di lahan ponpes.

Sumber: Tribun Kaltim
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved